”Maka dari itu yayasan Ibratama yang lahir dari pihak keluarga, yang lahir dari orang-orang yang mengagumi Tan Malaka dan yang lahir dari pewaris Tan Malaka akan dapat memperjuangkan hak-hak kepahlawanan Tan Malaka dan sekaligus cita-cita yang beliau tinggalkan untuk kita semua,” kata Feri Buya dengan nada haru dan bangga.
Bahkan kata Ferizal Ridwan, sampai hari ini nilai-nilai perjuangan dan pemikiran-pemikiran cemerlang seorang Ibrahim Datuk Tan Malaka masih sangat relevan.
Pada kesempatan itu, dirinya juga mengajak pihak keluarga, yayasan Ibratama, orang-orang yang mengagumi atau mengidolakan Tan Malaka, pewaris Tan Malaka dan seluruh pihak untuk ikut bersama-sama mengurus situs cagara budaya tersebut.
”Kegiatan kita ini dilaksanakan selain dalam rangka memaknai dan merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-78 juga untuk menjawab kritikan akan ketidakpeliharaannya rumah Tan Malaka. Sehingga orang lain tidak beropini bahwa rumah Tan Malaka nyaris tidak terpelihara. Artinya, dengan aksi dan kegiatan seperti ini lah kita membuktikan dan tunjukkan kepada dunia bahwa Tan Malaka sangat dihargai di kampung halamannya,” ucapnya.
Selain itu katanya, dengan berdirinya yayasan Ibratama pihaknya telah melakukan pengurusan izin terhadap pendirian Universitas Islam Tan Malaka. Bahkan katanya, pendirian kampus tersebut didukung penuh pihak keluarga. “Kita sudah melakukan lobi-lobi untuk pembangunan Universitas ini. Artinya, Universitas ini harus ada dan lahir di Kabupaten Limapuluh Kota yang sama-sama kita cintai ini,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Ferizal Ridwan juga mengapresiasi kehadiran seluruh peserta upacara pada saat itu. Menurutnya, kehadiran seluruh peserta upacara merupakan bentuk kecintaan terhadap NKRI dan para pahlawan pejuang Kemerdekaan Nasional Republik Indonesia. (uus)