LIMAPULUH KOTA, METRO–Iskarmon Basir, tokoh masyarakat Hulu Aia, yang ikut dalam pesta demokrasi pemilihan wali nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, bakal mewakafkan dirinya untuk memimpin Nagari Harau, dengan tegline “Basamo Kito Bangun Nagari”.
Dengan mengusung visi misi “Basamo Kito Bangun Nagari, Beriman dan Bertaqwa, Berbudaya, Cerdas dan Sejahtera”, optimis bisa mendapatkan dukungan dari ribuan masyarakat Nagari Harau pada Pilwanag yang akan digelar beberapa hari mendatang.
“Ambo Iskarmon basir, ST siap mewakafkan diri menjadi pimpinan Nagari Harau. Dengan niat tulus ikhlas karena Alloh mangabdikan diri untuk yang terbaik membangun Nagari Harau. Dengan mengedapankan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” ucap Iskarmon Basir kepada awak media baru-baru ini.
Disampaikannya, bila nanti masyarakat Nagari Harau memberikan amanah kepadanya untuk memimpin Nagari Harau untuk Enam tahun kedepan, dirinya menyebut bakal menginfakkan sebahagian upah yang diterimanya untuk kepentingan Agama Islam. Menurutnya, pemimpin harus menjadi contoh dengan akhlak yang baik dan benar-benar berpihak kepada Agama Alloh.
“Ambo sendiri insyaAllah akan meng infakkan dan meyedekahkan sebahagian upah yang di peroleh untuk kepentingan pembangunan Agama Islam. Dengan didasari Agama insyaAllah akan ada rasa syukur dan terhadap apapun kegiatan dalam masyarakat. Semoga niat ini dapat dukungan dari Masyarakat Harau yang barado di Wilayah Harau, Hulu Aia, Landai dan Sungai Data,” ucapnya.
Iskarmon Basir yang merupakan tokoh perjuangan untuk pembentukan Nagari Hulu Aia, tetap berkomitmen untui memperjuangkan Hulu Aia menjadi Nagari Defenitif. “Khusus untuk Hulu Aia, saya tetap memperjuangkan menjadi Nagari Defenitif. Walau belum terakomodasinya secara birokrasi tapi masih ada jalan polituk melalui DPR RI. Sebab Hulu aia adalah Nagari yang tercecer akibat kepentingan kegiatan politik pada tahun 2009, pilpres dan pilkada dan jika berhasil akan mempermudah pembangunan wilayah nagari Harau yang saat ini ibarat orang pakai sarung pendek ditarik ke atas terbuka yang bawah, ditarik kebawah terbuka yang atas sehingga pembangunan jauh dari sempurna,” jelasnya.
Menurutnya, bila Hulu aia menjadi Nagari defenitif maka pembangunan Nagari Harau akan nampak dan terasa. Luas dan bentangan wilayah membuat lambatnya pembangunan. Kita bisa lihat sebahagian jalan wilayah Harau belum terintegritas dengan baik, bertahun tahun tertinggal, belum lagi wilayah lainnya.
“Berangkat dari persoalan ini ambo meraso terpanggil untuk memperbaiki selama ambo menjabat kelak dengan niat yang tulus dan berpegang pada aturan-aturan yang ada. Dengan mengucapkan, Bismillah, Laillah hallallah muhammadar rasulullah, Allahu akbar, semoga Alloh Redoi, Amiin,” sebutnya. (uus)