SICINCIN, METRO–Terkadang nasib seorang berjalan baik dan terkadang ada yang berjalan buruk. Setidaknya, nasib kurang baik dan belum beruntung itulah yang dialami seorang pria bernama Edi Abrar (50) warga Kelurahan Sicincin, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, terpaksa harus bekerja keras untuk menghidupi istri dan anak-anaknya dengan penghasilan pas-pasan.
Sehari-hari pria yang menyandarkan kehidupan sebagai tukang ojek itu harus bekerja keras menghidup empat orang anaknya. Sementara istrinya bernama Rina (48 ) yang awalnya dapat diandalkan sebagai penopang ekonomi keluarga dengan berjualan kecil-kecilan di sebuah sekolah dasar, namun sejak sembilan bulan lalu istri tercintanya itu terbaring sakit dan bisa berbuat apa-apa karena menderita sakit lumpuh.
Akibatnya, Edi Abrar terpaksa bekerja keras menghidupi kebutuhan keluarga. Meski terjadang penghasilannya sebagai tukang ojek hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga dan sekolah anak-anaknya.
Ternyata, cerita nestapa yang dialami keluarga kurang beruntung itu sampai ke telinga Ir. Irfendi Arbi,MP. Tanpa pikir panjang, Bupati Limapuluh Kota periode 2016-2021 lalu itu, Rabu (11/5) langsung menjambangi rumah Edi Abrar memberikan sedikit beras dan sembako serta sedikit uang untuk meringankan beban ekenomi yang dialami keluarga yang kurang beruntung itu.
Kepada Edi Abrar dan istrinya Rina, putra terbaik Kototangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota yang digadang-gadang tengah mempersiapkan diri untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Sumbar tahun 2024 itu menyampaikan pesan moral agar selalu tabah dan kuat menghadapi cobaan hidup yang diberikan Allah SWT.
“Sejatinya dalam hidup ini kita tidak mungkin bisa sepenuhnya lepas dari masalah. Satu masalah selesai, maka bersiaplah dengan masalah lainnya yang bisa lebih ringan dan bisa lebih berat. Tentang masalah hidup sebagai sebuah ujian ini, ingatlah bahwa Allah SWT menguji hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Allah telah berfirman tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” ungkap Irfendi Arbi memberikan dukungan moral.
Mendapat kunjungan yang tidak pernah diduga-duga dari Irfendi Arbi, Edi Abrar bersama istri tercintanya, Rina benar-benar merasa terharu. “Rasa kepedulian Bapak kepada kami warga yang kurang beruntung ini sangat kami pujikan. Jujur, baru kali ini ada sosok pemimpin yang datang memberikan rasa kepedulian kepada keluarga kami. Semoga apa yang Bapak berikan mendapat balasan berlipat ganda dari Allah SWT,” ujar Edi Abrar menyampaikan rasa syukurnya kepada Irfendi Arbi.
Edi Abrar juga menyampaikan kepada Irfendi Arbi bahwa, sebelum istrinya menderita sakit lumpuh dia adalah ibu rumah tangga yang sebelumnya sangat berperan memberikan dukungan untuk ekonomi menopang keluarga dengan berusaha berjualan kecil-kecilan di sebuah sekolah dasar. Tapi semenjak mengalami sakit lumpuh sembilan bulan lalu, Rina tak mampu berbuat apa-apa dan hanya terbaring lemah tak berdaya di atas kursi roda. Setiap hari, segala beban hidup dan biaya rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anak mereka hanya bergantung dari penghasilan sang suami sebagai seorang tukang ojek. (uus)