Terlihat jelas, masyarakat yang melakukan PSN di lingkungan rumah masing-masing membersihkan saluran-saluran air, mengubur barang-barang bekas dan menguras bak-bak penampungan air yang ada. Karena menurut pimpinan Puskesmas 13 dr Yenni, PSN lebih efektif dilakukan untuk mencegah berkembangnya nyamuk-nyamuk Aedes Agypti sebagai penular DBD yang cukup membahayakan, dibanding melakukan fogging.
”Untuk melakukan fogging disamping ada aturan dan ketentuannya, dia hanya akan membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentiknya tidak mati. Jika kita keseringan melakukan fogging pun, nyamuk-nyamuk tersebut lama-lama akan kebal dengan zat yang disemprotkan tersebut dan juga tidak bagus bagi kesehatan manusia sendiri,” ujar dr Yenni.
Kepedulian lainnya juga ditunjukkan oleh masyarakat dengan melakukan goro massal di sepanjang jalan utama kelurahan dan kecamatan. Ini juga partisipasi yang tidak kalah pentingnya diharapkan dari masyarakat. Karena kota Bukittinggi dalam waktu dekat juga akan mengikuti penilaian Adipura. Penghargaan di bidang kebersihan ini sudah sangat dirindukan untuk dapat diraih kembali oleh kota Bukittinggi, beberapa tahun belakangan ini belum berhasil memperolehnya.
”Mudah-mudahan dengan dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kebersihan ini, juga akan menjadikan masyarakat kita masyarakat yang sehat disamping untuk meraih prestasi yang membanggakan untuk kota yang kita cintai ini,” tandas Yelrizon mengimbau. (wan)
Komentar