AGAM, METRO – Intensitas curah hujan yang tinggi dan merata beberapa hari terakhir memicu terjadinya bencana alam. Yakni, bencana banjir dan longsor melanda Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam.
Kepala BPBD Kabupaten Agam M Lutfi, Kamis (8/11) membenarkan, Agam kembali dilanda banjir dan longsor Kecamatan Palembayan, Rabu malam. Di mana dalam peristiwa banjir tersebut sebanyak 20 rumah di Tapian Kandih Salareh Aia tergenang banjir, setinggi 15 cm. Banjir juga merendam 100 hektare lahan persawahan masyarakat.
Sementara di lokasi lain, Duku yang merupakan jalan provinsi menghubungkan Palembayan-Simpang Patai mengalami longsor sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter. Namun, peristiwa itu tidak memakan korban jiwa dan untuk sementara jalan belum bisa dilalui.
“Namun, kita sudah melakukan koordinasi dan bantuan kepada BPBD Agam dan Dinas PU Sumbar agar bantuan alat berat diturunkan ke lokasi. Sambil mengamankan akibat bencana, sesuai dengan intruksi bupati, kita juga mengimbau terus kepada masyarakat untuk membuat embung,” jelas Luthfi.
Di samping itu longsor menghantam 2 unit rumah milik Nurhayati als Netti (55) yang terletak Jorong III Garagahan Nagari Garagahan Kecamatan Lubuk Basung, Rabu (7/11) sekitar pukul 23.00 WIB. Di mana dua unit rumah tersebut dihuni 2 pasutri dan 2 anak anak laki-laki berusia 35 tahun dan perempuan berusia 15 tahun, harus mengalami luka luka. Di mana Netti mengalami luka ringan pada bagian tangan Pakiah sang suami, luka pada bagian kaki untuk kondisi korban telah dilarikan ke Puskesmas terdekat kerugian diperkirakan Rp50 juta.
Menurut Netti, longsor yang datang tiba-tiba malam tersebut menghancurkan dapur dan dinding bangunan rumah mereka. Sehingga mereka sekeluarga sangat terkejut atas kejadian tersebut. Setelah kejadian tersebut mereka mengungsi kerumah saudara untuk menyelamatkan diri.
Kata Lutfi, tidak itu saja bencana juga terjadi ke Kecamatan Tanjung Mutiara di mana rumah milik Samsuarman (45) di Jorong Cacang Tinggi Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara dihantam pohon kelapa, Kamis dini hari pukul 03.00 WIB.
Akibatnya, rumah milik Samsuarman mengalami rusak berat, yang meruntuhkan bagian atap dapur serta ruang tengah bangunan. Hingga sekarang belum bisa ditaksir berapa kerugian, sebab petugas sedang melakukan pembersihan material rumah yang ditimpa pohon kelapa.
Banjir juga melanda Jorong Bukit Malintang Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara, Rabu (7/11) pukul 20.00 WIB. Dampak banjir tersebut merusak irigrasi kincir air sepanjang 8 meter. Ini berdampak terhadap lahan pertanian masyarakat. “Apabila tidak kita upayakan secara cepat tentu lahan pertanian masyarakat akan terancam nantinya,” ujar salah seorang warga.
Banjir tidak menimbulkan korban jiwa, sebab tidak lama setelah itu banjir kembali surut. Namun masyarakat diminta selalu waspada karena kondisi cuaca saat sekarang tidak menentu karena hujan datang secara tiba-tiba. Makanya kewaspadaan harus ditingkatkan. (pry)
Komentar