BUKITTINGGI, METRO – Sebagai bentuk keseriusan dalam upaya peningkatan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2018, Pemko Bukittinggi melalui Bagian Organisasi menggelar Bimtek SAKIP lanjutan, Senin (8/10).
Bimteks diikuti Kepala OPD, Kasubag Perencanaan dan Keuangan serta Tim SAKIP Pemko dan dibuka langsung Wako Ramlan Nurmatias di Hall Utama Balaikota.
Hadir sebagai nara sumber Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indoneisa, Kamaruddin AK MSc.
Kepala Bagian Organisasi Setda Albertiusman selaku panitia pelaksana menjelaskan, penyelenggaraan bimtek ini merupakan lanjutan yang telah dilakukan sebelumnya kepada masing-masing Kasubag Perencanaan di setiap SKPD dan kepada Kepala SKPD beberapa waktu yang lalu. Sehingga hasilnya diharapkan benar-benar maksimal dan tidak hanya sebagai bentuk penilaian namun lebih dari itu dapat diimplementasikan.
“Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sakip karena Sakip merupakan salah satu barometer untuk mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintah dalam pencapaian good goverment. Karena itu komitmen kota Bukittinggi sebagaimana yang telah disampaikan Walikota ingin meningkatkan nilai Sakip kita pada tahun 2018 ini terhadap evaluasi Sakip yang telah disiapkan,” ujarnya.
Wako Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, Pemko berusaha memperbaiki diri dengan hasil evaluasi Sakip sesuai arahan Kemenpan RB dan pada 2017. Kemudian telah mendapatkan nilai B yang sebelumnya adalah CC, na-mun target tahun ini adalah A. Untuk itu diharapkan bantuan dan pendampingan yang intensif dari pihak Kemenpan RB agar dapat mewujudkannya. ”Bertitik tolak dari hasil reviu untuk menuju peningkatan nilai tersebut upaya perbaikan yang telah dilakukan adalah meliputi, memperbaiki rumusan tujuan atau sasaran yang dilengkapi dengan indikator kinerja yang jelas dan berorientasi hasil,” ujar Ramlan.
Ramalan memastikan cascading telah ditetapkan sampai keorganisasi terkecil dengan memanfaatkan logic model, melakukan reviu terhadap program. Kegiatan dan komponen anggaran melalui refocusing dan crosscutting program, optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi serta meningkatkan pemahaman dan keterlibatan pimpinan perangkat manajemen kinerja organisasi. (cr8)