Menurutnya, tidak ada alasan bagi generasi muda untuk sejajar dan memiliki kesempatan yang sama dengan generasi muda lainnya. “Meski kita tinggal dikampung, tetapi kita punya kesempatan yang sama dengan orang lain. Kalau dulu diera 80 an, di daerah saya di Koto Tangah, Kamang, itu bisa dihitung berapa orang yang jadi sarjana, kalau kini hampir tiap rumah ada sarjana,” ucap Buya mengisahkan.
Dia berharap, dengan beragam tema dan disiplin ilmu yang didapat selama pelatihan mulai peran DPRD dalam pembinaan generasi muda madani di Sumatera Barat, kemudian Public Speaking For Negotiation, yang disampaikan Santi Martini, dan diskusi dinamika kelompok pada hari pertama. Dan pada hari Kedua pelatihan akan diisi oleh nara sumber dengan materi kebijakan pembangunan kepemudaan dan isu-isu strategis kepemudaan di Sumatera barat, yang disampaikan Drs. Maifrizon, M.Si, (Kadispora Sumbar).
Materi berikutn ya, disampaikan oleh Kadisparpora Kabupaten Agam, terkait pemuda generasi emas 2045 memimpin perubahan positif menuju masa depan berkilau. Berikutnya, materi terkait kiprah generasi muda dalam peradaban islam disampaikan oleh H. Fachri Emil Habib, Lc DIPL, MH. “Dengan ini sangat penting, melahirkan generasi islam yang berkarakter mulia,” harap Asra Faber, didampingi Kasubag Perencanaan Dispora Sumbar, Antin Maisusanti, S.H.
Peserta pelatihan mengaku sangat senang dan berterimakasih kepada Buya H Asra Faber, MM yang sudah memberikan perhatian kepada generasi muda Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi melalui pelatihan ini. “Kami sangat senang, semoga acara ini terus dilakukan Buya H. Asra Faber, sehingga anak-anak muda Agam dan Bukittinggi kedepan memiliki kapasitas dalam berbagai disiplin ilmu yang dapat diterapkan dimasyarakat,” sebutnya senang. (uus)