AGAM, METRO–Paradigma masyarakat Kabupaten Agam tentang pendidikan mulai mengalami pergeseran. Pergeseran ini dibuktikan makin digandrunginya sekolah berbasis ke-Islaman di daerah itu.
Hal itu disampaikan Bupati Agam melalui Sekretaris Daerah, Drs H Edi Busti, M.Si saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Plus Hayatul Mubarok, Senin (10/10) di Ujung Labuh, Lubuk Basung.
“Saat ini ada peralihan paradigma masyarakat dalam melihat pendidikan dimana banyak menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Islam,”ujarnya.
Menurutnya, keputusan Yayasan Hayatul Mubarok membangun MI Plus sudah tepat. Selain beririsan dengan RPJMD Kabupaten Agam, bersekolah di lembaga pendidikan keislaman sudah menjadi tujuan peserta didik.
“Sekolah ini akan menjadi sekolah tujuan, tinggal lagi bagaimana membuat kurikulum yang komparatif kuat di materi keislaman,”ucapnya.
Saat ini katanya lagi, jarak bukan lagi menjadi penghambat masyarakat untuk mengakses sekolah. Masyarakat ini lebih melihat kepada kualitas dan keunggulan yang ditawarkan sekolah.
“Ketika image sudah terbangun, maka sekolah ini nantinya akan menjadi salah satu tujuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Hayatul Mubarak, Arif Fauzan mengatakan pembangunan gedung MI Plus Hayatul Mubarok tidak terlepas dari kerinduan masyarakat akan sekolah yang representatif.
“Sejak sekolah ini beroperasional tahun 2020 lalu, hari inilah impian kami terwujud. Ini semua tidak lepas dari dukungan masyarakat,”katanya.
Bahkan imbuhnya, pembangunan gedung MI Plus Hayatul Mubarok yang baru ini juga bisa terlaksana berkat swadaya masyarakat. Sungguhpun begitu, pihaknya tetap mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah.
“Untuk kelanjutan pembangunan kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah daerah,” ujarnya.
Diketahui, peserta didik MI Plus Hayatul Mubarok saat ini berjumlah 37 orang. Mereka terbagi kedalam tiga rombongan belajar, yakni kelas 1,2 dan 3. (pry)