BUKITTINGGI, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi dengan tegas memberikan peringatan terhadap PT. Kinanta Bhakti Utama (PT. KBU), sebagai pelaksana pembangunan drainase primer di jalan utama Kota Bukittinggi. Hal itu terkait dengan persoalan waktu yang cukup pendek untuk menyelesaikannya.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjelaskan, perencanaan proyek drainase primer itu sudah dilaksanakan pada tahun 2020 lalu. Pekerjaannya dilaksanakan pada tahun 2021, yang kontraknya berakhir, 26 Desember mendatang.
“Memang kami telah tegaskan untuk meningkatkan keamanan dari pekerjaan tersebut. Harusnya juga ada plang – plang informasi terkait peringatan akan adanya gangguan arus lalu lintas di lokasi tersebut. Ini yang sangat minim di lapangan,” ujar Erman, kepada media di Balaikota Bukittinggi, Senin (25/10).
Wako menegaskan, pihak Pemko Bukittinggi telah memberikan surat peringatan (SP) 1 kepada pelaksana, terkait adanya keterlambatan waktu dalam pelaksanaannya. “Kita sudah SP 1 untuk pekerjaan yang di depan rumah potong Jalan Pemuda. Sejauh ini untuk aspek sama. Namun ini terkait waktu yang sudah tipis sekali. Dalam dua bulan kedepan harus selesai dilaksanakan,” tegas Erman.
Sementara, Ketua DPRD Bukittinggi Beny Yusrial menambahkan, bahwa pihaknya juga telah melakukan pengawasan dan Sidak ke lokasi, Senin (18/10) lalu. Pada saat itu, Ketua DPRD juga telah meminta kepada pelaksana untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Terutama soal material yang berada di sekitar proyek.
“Waktu itu kami sudah sounding ke pelaksana dan juga PUPR untuk lebih meningkatkan pengamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan. Kami minta itu, karena sudah ada beberapa kali kejadian yang cukup merugikan masyarakat,” ungkap Benny.
Saat kunjungan lapangan Senin (18/10) lalu, Set Manager, sekaligus Komisaris PT. KBU Awaluddin Rao menyatakan, optimis untuk pekerjaan itu dapat selesai dilaksanakan tepat waktu.
“Kami yakin pekerjaan ini siap dilaksanakan sesuai kontrak. Kendala memang ada, terutama terkait lokasi pembuangan sisa material yang telah digali. Untuk masalah box culvert, juga telah banyak yang telah diproduksi di pabrik yang ada di Padang. Kami optimis dapat menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu,” kata Awaluddin. (pry)