AGAM, METRO–Puluhan ekor sapi milik masyarakat Nagari Tiku 5 Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam mati secara mendadak.
Wali Nagari Tiku V Jorong, Mardios mengatakan, kematian sapi-sapi milik warga tersebut dilaporkan sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Tercatat hingga saat ini sekitar 60 ekor sapi milik warga dilaporkan mati mendadak.
“Kasus kematian sapi-sapi warga secara mendadak tersebut sudah kita laporkan kepada petugas Puskeswan dinas terkait Agam dan saat saat ini dalam penyelidikan,” ujar Mardios, Selasa (28/9).
Dijelaskan Mardios, sapi yang dilaporkan mati tersebut adalah jenis sapi Bali, dengan ciri-ciri nafsu makan hilang, berkeringat darah, sesak nafas, demam dan keluar darah dari anus.
“Untuk bangkai sapi ini sudah di kubur dan kita meminta warga untuk memisahkan sapi-sapi mereka agar tidak tertular,” lanjut Mardios.
Terpisah Kadis Pertanian Agam Arief Restu membenarkan, hal tersebut sesuai hasil pemeriksaan petugas di lapangan diduga penyebab kematian tersebut oleh virus Jembrana.
Hal itu sesuai dengan ciri-ciri yang dilaporkan petugas saat melakukan pemeriksaan di lapangan.
“Saat ini masih dalam penyelidikan dan dugaan sementara disebabkan Virus Jbrana,” terang Arief.
Dijelaskan Arief, penyakit Virus Jembrana berupa virus yang menyerang organ dalam dan berbagai organ tubuh termasuk pendarahan pada kulit. Sehingga sapi pada saat dipotong organ dalam sudah rusak.
Dampa dari penyakit ini biasanya menyerang sapi bali dewasa rata-rata yang sidah berumur 3 hingga 4 tahun. Gejala yang ditimbulkan penyakit jembrana adalah suhu badan sapi tinggi, pembengkakan hebat kelenjar limfe, erosi luka-luka pada selaput lendir mulut. Diare yang sering bercampur darah dan sering terjadi sapi mengalami berkeringat darah.
“Kepada masyarakat kita menghimbau untuk memisahkan sapi-sapi mereka dan segera melaporkan jika melihat ada gejala,” kata Arief. (pry)