BUKITTINGGI, METRO–Anggota DPRD Kota Bukittinggi Daerah Pemilihan (Dapil) Bukittinggi 1 (satu) Ibnu Asis menggelontorkan dan merealisasikan usulan dana pokok-pokok pikiran (Pokir)-nya dalam bentuk kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid dan Mushalla se-Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Pelatihan tersebut dilaksnaakan selama 4 hari, 18 – 21 Agustus 2021 di Hotel Grand Malindo Bukittinggi. Kemudian, diikuti sebanyak 50 orang peserta yang terdiri dari pengurus masjid dan mushalla dengan penerapan prokes yang memadai sesuai prosedur tetap yang ada.
Kepada awak media, politisi senior PKS itu menjelaskan, “pengurus masjid dan mushalla sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan ummat perlu segera berbenah dan memantaskan diri agar semakin dicintai jamaah dan masyarakat.
Paling tidak, menurut Ibnu, ada beberapa hal krusial dan strategis berkenaan dengan manajerial masjid dan mushalla yang mesti ditingkatkan dan menyesuikan dengan kondisi kekinian dan kedisinian, agar tercapai visi dan fungsi masjid dan mushalla secara universal.
Pertama pengelolaan operasional. Hal ini berkait erat dengan pemeliharaan fisik atau bangunan masjid dan mushalla agar tetap menarik dan semakin menjadi magnet bagi para jamaah dan masyarakat. Termasuk di dalamnya pengelolaan aset-aset masjid dan mushalla tersebut. Kedua, pengelolaan keuangan. Hal ini berkenaan dengan bagaimana cara pengurus masjid dan mushalla mengelola keuangannya, baik dalam bentuk zakat, infak, sedekah maupun waqaf serta dapat mempertanggungjawabkannya secara transparan keuangan yang berasal dari jamaah atau donatur tersebut.
Ketiga, pengelolaan remaja mesjid. Remaja masjid atau mushalla adalah aset masa kini dan masa depan paling berharga yang mesti diayomi dan dibina secara berkesinambugan. Karena remaja inilah yang ke depannya akan berada di garda terdepan untuk memakmurkan sekaligus meneruskan perjuangan pengelolaan masjid dan mushalla.
Keempat, pengelolaan kegiatan. Kegiatan yang bervariasi, menarik dan berkeninambungan menjadi kata kunci untuk terbentuknya syiar dan imarah masjid dan mushalla yang juga akan menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri agar jamaah maupun masyarakat semakin bersemangat beribadah dan bermuamalah di dalamnya.
Terpisah, muhibudin selaku Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan menyampaikan bahwa “Sejak awal kegiatan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kabag Kesra atas nama Walikota Bukittinggi pada hari Rabu (kemarin-red), Alhamdulillah semua peserta terlihat sangat serius dan antusias mengikuti setiap sesi dan materi yang disampaikan oleh para nara sumbernya”.
“Adapun nara sumber penyampai materi pelatihan selama 3hari itu merupakan tokoh berlatar-belakang profesional yang berasal MUI, DMI, IKADI, trainer berpengalaman dan pengusaha sukses serta Wakil Walikota Bukittinggi,” ujar Muhibudin.
Sedangkan pada hari keempat, agenda pelatihan ditutup dengan melakukan kegiatan berupa kunjungan muhibbah atau studi tiru ke Masjid Al-Hakim dan Masjid Mujahidin di Kota Padang untuk mendapatkan saran dan masukan. Kemudian hal-hal yang konstruktif dan inovatif untuk pengembangan manajemen Masjid dan Mushalla di Kota Sanjai ini.
Muhibudin mengungkapkan, bahwa pembenahan dan peningkatan manajerial masjid dan mushalla sangat sejalan dengan Visi Kepala Daerah yang telah menjadi nafas dokumen RPJMD Kota Bukittinggi tahun 2021 – 2026, yaitu Menciptakan Bukittinggi Hebat berlandaskan Adat Basandi Syara’ – Syara-Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
“Tentunya kita sangat yakin dan percaya, bahwa ke depannya, masjid dan mushalla akan menjadi titik anjak awal nan krusial untuk implementasi filososi ABS-SBK tersebut di tengah-tengah kehidupan masyarakat Kota Wisata yang kita cintai ini semoga,”kata Muhidin. (pry)