AGAM, METRO–Pemkab Agam akan bergerak cepat mengatasi praktek rentenir yang telah menguasai sejumlah pasar tradisional di Agam.
Rencananya, Bupati Dr. H. Andri Warman, akan membangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bagi pedagang ataupun pelaku usaha.
Hal itu disampaikan bupati saat menghadiri workshop peningkatan usaha koperasi sektor pertanian dan perkebunan dari Pemerintah Provinsi Sumbar, di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung, Jumat (20/8).
Bupati menyebutkan, persoalan rentenir sudah menjadi komitmen Pemkab Agam dalam rangka menjaga stabilitas harga bagi para pedagang di pasar ataupun pelaku usaha.
Berdasarkan survei yang ditemui bupati beberapa waktu lalu, ia menemukan bahwa disejumlah pasar banyak ditemukan rentenir yang memainkan harga pedagang. Seperti pedagang sayur, hasil dagangannya dibawa masyarakat ke pasar nyaris dikuasai rentenir.
Berbagai kemudahan seperti pinjaman tanpa agunan, cepat, dan prosesnya tidak ribet selalu menjadi andalan rentenir untuk menjerat masyarakat khususnya pedagang kecil atau pelaku usaha mikro yang membutuhkan modal.
Tidak sedikit masyarakat yang tergiur dengan iming-iming yang ditawarkan rentenir meskipun sebenarnya mereka sadar bahwa bunga pinjamannya sangat tinggi, bahkan melebihi bunga pinjaman yang ditawarkan perbankan dan lembaga keuangan resmi lainnya.
“Oleh sebab itu, pemerintah daerah akan membangun BUMD untuk menampung produk yang dibuat masyarakat. Persoalan selama ini, masyarakat kurang paham ke mana dijual. Kalau BUMD ada, otomatis pedagang cuma memikirkan membuat produk, soal pemasaran dan distribusi barang bisa dilakukan BUMD,” jelas bupati berlatarbelakang pebisnis itu.
Tidak tertutup kemungkinan juga, bupati AWR juga akan membangun outlet atau konter untuk memasarkan usaha melalui jejaringan yang telah dibangunnya selama puluhan tahun sebagai pebisnis jasa transportasi yang telah digelutinya.
“Pada suatu saat, pernah saya impikan seperti Palai Rinuak juga bisa saya temukan di Jakarta. Maka, kehadiran outlet yang dibangun nanti Insya Allah jenis makanan rinuak bisa kita temukan dibeberapa kota besar. Tentu ini jadi ajang promosi kuliner,”jelas bupati. (pry)