BUKITTINGGI, METRO
Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Selayan, berupaya nmenyelamatkan aset nagari, Jorong Koto Selayan Mambangkik Batang Tarandam dengan membangun kembali Lumbuang Nagari. Pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama Wali Kota Bukittinggi, bersama anggota DPRD, Camat, sejumlah Niniak Mamak dan Tokoh Masyarakat di Garegeh, Sabtu (19/9).
Anggota DPRD Bukittinggi Dedi Fatria selaku Sekretaris tim pemulihan aset, menjelaskan, perjuangan mengembalikan aset nagari ini telah berlangsung selama 95 tahun terakhir. Dimana dalam prosesnya terdapat surat permintaan pengembalian aset tersebut empat orang Pangka Tuo Nagari Koto Selayan. Namun Pemko Bukittinggi waktu itu tidak yakin toko itu milik Nagari Koto Selayan, tapi milik pemerintah daerah.
“Jorong Koto Selayan menguasai toko dari tahun 1925-1958 dan sejak 1958-1979, dikuasai Pemerintah Kotamadya Bukittinggi dalam upaya penyelamatan aset saat pergolakan. Selanjutnya, selama aset Jorong Koto Selayan dipindahkan ke Pasar Banto, hasil sewanya tidak dapat dimaksimalkan selama lenih kurang 20 tahun,” jelas Dedi Fatria.
Selanjutnya, sejak 20 April 2008, pengurus KAN Koto Selayan membentuk tim pemulihan aset nagari Jorong Koto Selayan, yang bertugas untuk mendudukkan kembali keberadaan toko aset Nagari Koto Selayan yang saat itu berdiri diatasnya sebuah bangunan yang dimanfaatkan oleh Pemko Bukittinggi sebagai pusat informasi pariwisata.
“Selama 4 tahun bekerja, akhirnya pada tahun 2012, Wali Kota Bukittinggi saat itu Ismet Amzis menandatangani Surat Walikota tentang pengambalian /penyerahan hak atas tanah KAN Koto Selayan dan rencana hibah bangunan yang berada di atas tanah itu. Namun perjuangan belum berakhir sampai keluarnya surat persetujuan DPRD tentang persetujuan penghapusan dan hibah barang milik pemko Bukittinggi yang ditandatangani oleh Beny Yusrial sebagai Ketua DPRD saat itu,” ujar Dedi Fatria.
Pada 6 Agustus 2015 ditandatangani naskah perjanjian hibah daerah antara Pemko Bukittinggi dengan KAN Koto Selayan tentang pemberian berupa gedung kantor pusat informasi Bukittinggi. “Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pemko Bukittinggi melalui Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias dan seluruh tim pemulihan aset nagari, sehingga bisa dikembalikannya aset nagari ini. Kami juga ucapkan selamat kepada KAN yang telah berhasil membeli sebidang tanah untuk pembangunan Lumbuang Nagari Koto Selayan dan terima kasih kepada Wali Kota Ramlan Nurmatias, yang akan membantu pembangunan Lumbuang Nagari Koto Selayan ini,” ujar Dedi Fatria.
Salah seorang Niniak Mamak, Feri Chova DT Tun Muhammad mengucapkan terima kasih kepada Ninik Mamak dan seluruh pihak yang terlibat dalam mengembalikan aset nagari. “Lumbuang Nagari merupakan pengembangan aset Koto Selayan, yang tentunya akan dapat membantu perekonomian masyarakat, khususnyabdi Jorong Koto Selayan. Dimana nantinya kami mengharapkan pengelolaan usaha kredit mikronya dapat berjalan dengan berbasis kemasyarakatan,” ujar Feri yang diamini Ketua KAN Koto Selayan, ME DT Yang Panjang.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, atas nama pemerintah disampaikan bahwa hal ini akan didukung penuh. Pemerintah sangat mendorong pembangunan ini, apalagi sejarahnya jelas dan tujuannya juga untuk membantu perekonomian masyarakat.
“Garegeh ini juga luar biasa, perkembangannya sangat pesat. Ini akan kita dukung dan dorong terus. Pemko akan siap bantu pembangunannya sesuai aturan yang berlaku. Lumbuang nagari ini tentu akan menjadi contoh bagi KAN lain. Ini sangat luar biasa, sehingga peningkatan ekonomi masyarakat dapat kita upayakan bersama,” ujar Feri. (pry)