PADANG, METRO
Puluhan perwakilan BUMNag di Sumbar menghadiri sosialisasi membangun jaringan ritail bersama PT Lembaga Ekonomi Umat Ritailindo Insani (LRI) dan PT Buana Lestari Nusantara (BLN), Sabtu (27/6) di Hotel Buana Lestari Syariah.
“LRI menjalin kerjasama dengan BUMDes/BUMNag seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan warung-warung dengan harga bersaing, fasilitas layanan antar, konsinyasi barang dengan sistem syariah, tanpa agunan, dan riba,” ujar Direktur LRI, H. Sutrisno Lukito.
Kegiatan sosialisasi selain menghadirkan H Sutrisno Lukito dari PT LRI, juga hadir pemrakarsa acara yakni Direktur Buana Lestari Nusantara, Boy Lestari Dt Palindih, dan Manajer Operasional, H Wahyu Anugrah Lestari.
Sutrisno mengungkapkan, bangsa dan negara Indonesia sudah merdeka. Tetapi kondisi saat ini ekonomi masih dijajah dan dikuasi mafia dan kartel. UMKM yang sudah berdiri puluhan tahun tidak akan berkembang kalau jaring pemasaran dikuasai oleh kartel dan mafia. Karena tidak bisa berjualan. “Bagi UMKM yang bagus banget mereka akan ambil alih dan dimatikan,” terangnya.
LRI menurutnya, datang mengambil alih jaringan pemasaran. Ada tiga jaringan pemasaran yang dikembangkan LRI, yakni, tradisional market, modern market, dan online market.
Sementara, peran BUMNag dalam membangun warung modern di nagari-nagari itu antara lain pendataan dan verifikasi warung yang mau diajak bekerjasama. “Jika pemilik warung/toko sudah oke, maka akan diberi username dan password untuk online. Gunanya untuk melihat barang dan harga, dan memesan barang. Pesanan barang dari warung via BUMNag tersebut diteruskan kepada DC, yang nantinya mengantar ke kecamatan-kecamatan dan diteruskan ke nagari,” jelas Sutrisno.
Jadi, warung atau toko mengisi form pemesanan barang berdasar perkiraan omzet per hari. Pembayaran pemesanan barang cash on delivery (COD). Warung boleh mengajukan konsinyasi dengan jaminan dari BUMNag. Sistem konsinyasi ini warung membayar 50 persen saja dari nilai pemesanan, sisanya dicicil per bulan selama 10 kali. Pemesanan berikutnya warung bayar sesuai barang yang diterima.
BUMNag, kata Sutrisno, bisa mengambil peran lebih yakni sebagai DC, Koordinator Warung, Investor, Pemilik Warung/Toko, dan Supplier barang UMKM. “BUMNag boleh mengambil semua peran itu bila memiliki kekuatan financial dan SDM,” ujar Sutrisno.
Sebab, salah satu syarat DC adalah memiliki SDM, gudang lk 300 M2, punya kantor dan kelengkapan IT, armada roda 2 dan mobil box, dan siap dengan biaya yang timbul dalam menjalankan kegiatan sebagai pusat distribusi, pengelolaan, dan pengiriman barang tersebut. “Sebagai DC, BUMNag mendapat fee 3,6% dari total omzet bulanan,” jelasnya.
Direktur Buana Lestari Nusantara, Boy Lestari Dt Palindih mengatakan, tiga bulan terakhir terjadi musibah pandemi Covid-19 di Provinsi Sumbar. Dampak dari Covid-19, ekonomi, pendidikan tenggelam. Hal ini karena kehidupan sosial masyarakat Sumbar dibatasi untuk pencegahan peneybaran virus corona ini.
Apa yang dilakukan oleh LRI ini menurutnya, sangat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi 715 nagari dan desa di Sumbar. “Kita harus bersama-sama mewujudkan ekonomi umat yang mandiri di nagari nagari di Sumbar,” harapnya. (fan)