PDG.PARIAMAN, METRO
Untuk mewujudkan visi dan misi Relawan Seratus Rupiah, yaitu menjaga ketahanan pangan Indonesia, digelarlah beragam kegiatan. Salah satunya menggiatkan “Gerakan Menanam Sayur.” Program ini dikenal dengan program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari). Kegiatan ini bermanfaat untuk warga yang terkena imbas pandemik Covid-19.
“Covid-19 telah berdampak pada ekonomi masyarakat. Terutama kelompok keluarga prasejahtera. Ditambah lagi dengan ditetapkannya #DirumahAja, PSBB dan sampai lockdown di setiap daerah membuat terganggunya pusat perekonomian. Dimulai dari tidak adanya aktivitas berdagang di pasar, tidak adanya aktivitas pekerjaan informal di lapangan, serta banyaknya korban PHK,” kata Ketua Relawan Seratus Rupiah, Shandy, Minggu (28/6).
Ia menambahkan, kebanyakan dari warga merasa bingung, sedih, takut menghadapi segala dampak dari pandemik Covid-19 ini yang memaksa di rumah saja. Adapun dampak ini tentu sangat dirasakan oleh masyarakat kalangan menengah ke bawa h yang sulit mendapatkan stok dan bahan makanan.
Shandy mengungkapkan, Tim Relawan Seratus Rupiah dan Bhabinkamtibmas Sintuk, Padangpariaman Aipda Roi Martin Nst dari Polsek Lubuk Alung, Polres Padangpariaman menginisiasi melaksanakan kegiatan gerakan menanam sayur atau program KRPL.
“Tujuan kegiatan ini untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 demi menjaga stok bahan pangan sehari-hari. Dan juga upaya pemberdayaan masyarakat juga dengan memanfaatkan lahan rumah dengan melakukan upaya bercocok tanam,” katanya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini dilaunching 13 Juni 2020 di lokasi Kelompok wanita Tani Melati (KWT) Indah, Rimbo Karanggo, Nagari Sintuk, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Padangpariaman. Berlangsung dengan menyerahkan bibit tanaman, penanaman bibit serta dilangsungkan juga dengan pemberian pupuk tanaman.
“Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Ke depan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumber daya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga. Harapan ke depan adanya ketahanan pangan, ekonomi kerakyatan, dan gotong royong serta jadi desa tangguh,” harap shandy.
KRPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumber daya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.
Dia menyebutkan, apabila KRPL dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari (RPL). Selain itu, KRPL juga mencakup upaya intensifikasi pemanfaatan pagarhidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah ibadah, dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil.
“Saat ini setiap nagari dan masyarakat sangat memiliki potensi yang Sangat besar. Hal ini tampaknya wilayah yang luas dan tanah kosong dan subur banyak sehingga kita dapat memanfaatkan bersama untuk menambah ketahanan pangan terhadap masyarakat,” katanya.
Aipda Roi Martin mengharapkan, ke depan semua lapisan masyarakat mendukung dan bekerja sama untuk melakukan kegiatan KRPL ini di setiap daerah demi menjaga ketahan pangan masyarakat.
“Kita berharap juga kegiatan KRPL ini menjadi kegiatan yang sustainable development community, serta menjadipercontohan untuk daerah lainnya. Semoga dengan adanya KRPL ini mampu membantu menjaga ketanahan masyarakat pada umumnya,” harap Yossi Darmayanti, koordinator program Relawan Seratus Rupiah. (r)