BUKITTINGGI, METRO -Pihak Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang Bukittinggi, melakukan ekstra perawatan terhadap hewan yang ada disana. Upaya itu dilakukan agar hewan tidak terkena imbas kabut asap yang menyelimuti Kota Bukittinggi sejak beberapa hari belakangan.
Meski sejauh ini belum berdampak terhadap hewan, namun upaya pencegahan dilakukan sejak dini. Terutama terhadap hewan primate yang memiliki organ hampir mirip dengan manusia.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bukittinggi, Erwin Umar, menyebutkan, kondisi kabut asap di Bukittinggi belum berbahaya. Belum ada laporan dari tim dokter mengenai penurunan kesehatan satwa karena kabut asap.
“Sejak diselimuti kabut asap sepekan terakhir, satwa sudah diawasi secara lebih ketat terutama jenis primata karena memiliki kemiripan organ dengan manusia. Di TMSBK sendiri terdapat sejumlah primata seperti orangutan, siamang, simpai dan ungko,” ungkapnya, Minggu (22/9).
Menurut Erwin Umar, pihaknya melalui tim dokter hewan sudah mengambil langkah antisipasi dengan menambah pemberian vitamin dan menjaga persediaan air bagi satwa di kandang.
“Penjaga satwa (keeper) juga ditugaskan untuk lebih sering memonitor perilaku dan kondisi satwa agar dapat diberi tindakan segera jika menunjukkan tanda-tanda sakit,” terangnya.
Erwin Umar menambahkan, biasanya jika hewan yang merasa terganggu baik karena sakit atau tidak nyaman dengan lingkungannya akan menunjukkan penurunan nafsu makan. Jika dibiarkan, tentunya akan berdampak buruk terhadap kesehatan hewan.
“Sampai sekarang satwa belum menunjukkan penurunan nafsu makan, masih normal seperti biasa namun tetap dipantau. Semoga saja hewan yang ada di TMSBK tetap sehat meski dalam kondisi kabut asap seperti ini,” jelasnya. (u)