TANAHDATAR, METRO – Bupati Tanahdatar Irdinansyah Tarmizi menyatakan, komitmen pemerintah daerah untuk membantu anak-anak Tanahdatar dari keluarga tidak mampu yang lulus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) walaupun kewenangan SLTA tidak berada lagi di kabupaten/kota.
“Siswa-siswa SLTA dari keluarga tidak mampu yang lulus di Perguruan Tinggi Negeri tetap kita bantu, walaupun kewenangan pendidikan SLTA sudah pindah ke provinsi,” tegas Bupati usai melakukan pertemuan dengan Ketua Baznas Tanahdatar H Emrizal Dt. Hyang Basa dan Kadis Dikbud Riswandi di Indo Jolito, Jumat (19/7).
Bupati menegaskan anak-anak Tanahdatar harus terlebih dahulu diselamatkan kelanjutan pendidikannya. “Anak-anak SLTA sudah menjadi kewenangan provinsi, tetapi mereka adalah anak kemenakan kita di Tanah Datar, kita selamatkan dulu agar bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri, pemerintah daerah siap menfasilitasi anggarannya,” ujarnya.
Disampaikan, Tanahdatar sudah menetapkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prioritas pertama, “Inovasi Gerbang Cerdas di mana tidak boleh ada anak Tanah Datar yang gagal masuk ke PTN lantaran tidak ada biaya, sudah menjadi komitmen kita dan ini terus kita lanjutkan,” sampai bupati.
Untuk itu pesan bupati, koordinasi dan komunikasi antara Baznas Tanahdatar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Bagian Kesra harus diintensifkan. “Tidak boleh menolak proposal dari masyakarat untuk bantuan masuk ke PTN, mohon bantuan Baznas yang sudah pengalaman untuk mempelajari proposal yang masuk, yang penuhi syarat kita bantu” tambah bupati.
Ketua Baznas Tanahdatar H Emrizal Dt Hyang Basa mengakui sedang melakukan komunikasi dengan Baznas Provinsi terkait bantuan masuk PTN ini. “Saat ini kita sedang berupaya ke provinsi bagaimana program yang sudah berjalan di Tanahdatar untuk membantu anak-anak kita bisa juga difasilitasi Baznas Provinsi, program inilah yang mengantar Tanahdatar menjadi terbaik di Indonesia,” tutur H. Emrizal.
Emrizal menyebutkan Baznas menyambut gembira tekad Bupati Tanahdatar untuk mencarikan solusi terbaik agar masa depan anak-anak Tanah Datar bisa terselamatkan.
“Pemerintah daerah sudah berjanji membantu dan kita dari Baznas juga berjuang agar Baznas Provinsi dan Dinas Pendidikan Provinsi turut mendukung,” ungkapnya.
Ditambahkan dengan perpindahan kewenangan ke provinsi berikutnya kewenangan penyetoran zakat ASN, terjadi penurunan jumlah zakat yang dikumpulkan Tanah Datar sebesar Rp.2,5 miliar per tahun.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Riswandi menyebutkan sampai saat ini sudah masuk 47 proposal ke dinasnya.
“Sesuai arahan bapak bupati, upaya antisipasi dengan beralihnya kewenangan ke provinsi, kita fasilitasi semua proposal yang masuk, tidak ada proposal yang kita tolak, yang dinilai layak akan dibantu melalui APBD pada kegiatan Bantuan Tidak Terencana (BTT) yang proses administrasinya di Dinas Dikbud dan dananya berada di badan Keuangan Daerah,” tegasnya. (ant)