PADANGPANJANG, METRO – Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengajak para orangtua jangan terlalu larut dengan kesibukan pekerjaan, usahakan bisa berkumpul dengan keluarga, sehingga lupa dengan tanggungjawabnya. Hal ini disampaikannya dalam pembukaan acara puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-XXVI di Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar di lapangan GOR Khatib Sulaiman Bancah Laweh, Padangpanjang, Rabu kemarin.
Nasrul Abit menyampaikan, di Sumbar ada pepatah mengatakan “Anak dipangku kamanakan dibimbiang”, dengan arti seorang lelaki Minangkabau harus bertanggung jawab dan peduli kepada kemenakannya (anak dari saudara perempuannya), selain tanggung jawab terhadap anak sendiri. “Ini bukan berarti kita lalu lepas tangan dan menyerahkan semua ini kepada mamak saja, tetapi orang tualah harus bertanggungjawab atas keluarganya,” ungkap Wagub.
Wagub meminta semua orang tua, agar lebih banyak menyediakan waktu dengan keluarga, “tiada hari tanpa keluarga” curahkan perhatian orangtua pada anaknya dan usahakan setiap hari harus ada momen kumpul dengan keluarga. Semakin hari pecandu narkoba di Sumbar semakin meningkat, hal ini membuktikan banyaknya penangkapan oleh pihak kepolisian terhadap menyelundup narkoba di Sumbar.
“Saat ini Sumbar sudah drarurat narkoba, karena banyaknya penangkapan yang jumlah berkilo-kilo, sangat mengkuatirkan bagi kita semua. Mari bersama-sama membantu memberantas narkoba didaerah kita masing masing jangan hanya menitikberatkan pada pemerintah dan aparat karena kami terbatas. Apalagi, peredarannya terorganisasi dan tertutup,” ujar wagub.
Nasrul Abit mengajak masyarakat untuk tidak takut melapor kepada aparat penegak hukum setempat apabila menemukan hal-hal yang mencurigai adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitarnya, termasuk adanya perilaku sex menyimpang seperti LGBT. Saat ini, Sumbar sedang menghadapi tantangan perilaku lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) di Sumbar terbanyak se Indonesia, yang jumlahnya semakin meningkat. Angka LGBT di Sumbar hampir mencapai 25.000 orang.
Menurut dia, LGBT menjadi salah satu penyebab penularan penyakit HIV atau AIDS. “Belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV dan AIDS. Jika sudah terkena, tinggal menunggu ajal,” ujar Nasrul Abit. “Kami juga tidak tinggal diam. Banyak upaya yang telah dilakukan. Mari kita manfaatkan momentum ini dengan meningkatkan peran dan kerja sama,” katanya.
Oleh karena itu, Nasrul Abit mengimbau para orangtua untuk mengawasi pergerakan dan pergaulan anggota keluarganya. Selain itu, perlu kontrol orang tua pun mesti ditingkatkan, seperti memperhatikan kegiatan anak saat berada di lingkungan sosial. (rmd)