PADANGPANJANG, METRO – Mendapatkan cenderamata khas Minang, ratusan pelancong Malaysia serbu Showroom Central Kulit, Minang Kayo di Gang Sepakat, Jalan Sutan Syahril, Kelurahan Silaing Bawah, Padangpanjang Barat. Beragam souvenir berbahan kulit berkualitas tentunya akan menjadi bingkisan mengesankan untuk dibawa pulang.
Galeri kerajinan kulit, Minang Kayo kini menjadi salah satu tujuan tamu luar negeri. Mereka sengaja singgah untuk mendapatkan berbagai jenis kerajinan mulai dari sepatu, sandal, tas, baju, dompet, jaket dan berbagai jenis cinderamata akan menjadi tentengan tangan bagi para mancanegara itu.
“Kita sengaja datang ke Padangpanjang dan singgah di Minang Kayo ini. Disini kami bisa menemukan produk- produk hasil kerajinan tangan putra putri daerah sini. Selain menarik, kualitasnya sangat bagus,” sebut Asman, salah seorang pelancong asal Penang, Malaysia itu, Rabu (3/7).
Asman mengaku datang ke galeri milik owner Minang Kayo Masroni itu, untuk melihat produk khas Padangpanjang. “Di sini kita bisa memilih berbagai produk kulit yang bagus. Di Malaysia untuk mendapatkan bahan kulit masih banyak impor dari sejumlah negara. Padangpanjang hebat sudah memiliki kerajinan sendiri, “ sebut Asman seraya mengatakan kurang lebih ada 200 orang yang datang ke Galeri Minang Kayo ini.
Seketika memasuk galeri, pandangan pengunjung akan tertuju pada jejeran beraneka ragam produksi kerajinan khas Minang, dengan berbahan kulit yang terasa halus dan rapi.
“Saya sudah bandingkan produk ini dengan produk lain hingga ke Pulau Jawa. Saya pastikan hasil kerajinan kita bisa bersaing. Saya menggaransi produk saya ini,” tegas Masroni percaya diri.
Keyakinan Masroni dengan kualitas produknya, didasari oleh sejumlah perbandingan bahan dan kualitas produk yang dihasilkannya. “Banyak yang saya pelajarinya sebelum kembali ke Padangpanjang untuk membuka usaha kerajinan kulit ini, “ sebut Masroni seraya menyampaikan hingga kini pengrajinnya sudah sudah menghabiskan bahan dasar kulit 1.200 fit.
Untuk memasarkan produk lokal tersebut, Masroni mengatakan, selain melakukan promosi, dirinya juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak. Usaha kerajinan tersebut, Masroni menilai, masih terkendala pengrajin yang andal. Dimana Padangpanjang sebagai kota central kulit belum memiliki banyak pengrajin.
“Saya siap untuk memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap masyarakat. Minang Kayo siap menjadi wadah untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat yang berminat, “ sebutnya.
Saat ini terangnya, Galeri Minang Kayo mempekerjakan delapan orang karyawan pelayanan dan tujuh orang tenaga kreatif di bengkel kerja. Tenaga kerja kreatif itu bisa ditambah jika pesanan tiba-tiba membeludak.
Masroni juga membuka diri untuk kerja sama dengan pihak lain yang ingin menjadi reseller seluruh produknya. Saat ini ia hanya mengisi di galerinya di Padangpanjang dan tempat saudaranya di Bukittinggi.
“Kalau ada yang berminat, silahkan kita terbuka untuk semuanya. Sistem kerja samanya juga bisa kita bicarakan agar sama-sama untung,” katanya. (rmd)