PARIAMAN – Namun bukan Erik Astrada namanya jika gayanya tidak nyentrik. Bapak dari satu anak ini sangatlah fasionable dalam berpakaian. Dia selalu menggunakan syal masker dan sepatu boots ala boyband Korea Selatan yang menjadi ciri khasnya dalam berjualan.
Suami dari Winda Susanti ini selalu tersenyum dan bercanda menyapa setiap pembeli yang datang ke lapak jagung bakarnya. Cara bicaranya yang cepat dan asa badantoang kalau istilah orang Pariaman, membuatnya menjadi sosok yang disukai para pembeli karena selalu membuat tertawa pembeli.
Erik Astrada mengatakan, setiap hari ia mulai berjualan pukul 15.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB. Dia menggelar lapak jagung bakarnya di pinggir Jalan Syekh Burhanuddin, tepatnya di dekat Jembatan Sunur di sekitar tugu perbatasan antara Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman. Tidak hanya jagung bakar, Erik juga menjual minuman cappucino cincau dan minuman sachet lainnya.
Setiap harinya, Erik menghabiskan jagung bakarnya antara 10 sampai 20 kilogram. Tiap potong jagung bakarnya seharga Rp5 ribu. Terkadang Erik juga memberi diskon Rp1 ribu kepada pembeli jika jagung terlihat kecil. “Kalau jagungnya kecil saya kasih diskon Rp1 ribu, kalau tidak dikasih nanti saya dilapokarkan ke KPK sama pembeli,” kata Erik sambil tertawa, Senin (10/6).
Saat berjualan Erik selalu disibukkan dengan tungkunya untuk membakar jagungnya. Karena juga berjualan minuman sachet Erik meminta tolong kepada adiknya yang bernama Tomi membantunya dalam berjualan.
Tidak setiap hari Tomi bisa membantu kakaknya tersebut dalam berjualan. Pemuda yang akrap disapa dengan sebutan Mas Tom ini terkadang punya pekerjaan lain yang harus dia kerjakan. Menyiasati hal tersebut Erik meminta bantuan kepada pemuda setempat untuk membantunya. Setelah warung tutup Erik memberi pemuda tersebut upah seharga sebungkus rokok.
“Kalau adik saya tidak bisa, saya terpaksa panggil Tim SAR untuk membantu saya,” kata Erik yang membuat penulis tertawa.
Erik sengaja membuka lapaknya sampai tengah malam. Karena sering ada pelanggan yang datang saat malam hari membeli jagung bakarnya saat lapar. Terkadang ada juga pelanggan yang makan jagung bakar Erik di lokasi, ada juga yang membawa pulang.
Para pembeli mengaku suka membeli jagung bakar Erik. “Abang yang jualannya lucu, jadi kalau belanja di sini hati jadi senang,” kata Anton, pelanggan jagung yang tinggal di daerah Korong Pasar Baru, Nagari Sunua Barat, Nan Sabaris, Padangpariaman.
Tak hanya Anton, pelangan Erik yang lain juga mengatakan hal yang sama, karena tingkah lucu Erik ini. Mereka tertarik untuk mampir ke lapak jagung bakarnya Erik. (**)