Sejarah besar ditorehkan Kabupaten Tanahdatar di awal bulan suci Ramadhan 1440 H. Duet pasangan Bupati Irdinansyah Tarmizi dan Wakil Bupati Zuldafri Darma berhasil mengantarkan Luak Nan Tuo sebagai kabupaten terbaik di Indonesia dengan diterimanya Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Peringkat I Kategori Perencanaan dan Pencapaian Tingkat Kabupaten se-Indonesia dari Presiden RI.
Penghargaan ini diserahkan langsung Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Kabinet Kerja serta Kepala Daerah se Indonesia kepada Bupati Tanahdatar Irdinansyah Tarmizi pada acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Bupati Irdinansyah, sesuai acara mengungkapkan rasa syukurnya atas diperolehnya prestasi di tingkat nasional.
“Alhamdulillah di awal bulan Ramadhan bulan yang berkah ini, Tanahdatar dinobatkan sebagai kabupaten terbaik dari 415 kabupaten se Indonesia di bidang perencananaan dan pencapaian pembangunan, untuk itu patut kita bersyukur kepada Allah SWT atas usaha dan kerjasama semua pihak, mendapat ridha-Nya,” sampai bupati haru.
Ditakan bupati, ini hal yang membanggakan bagi masyarakat Tanahdatar karena juga mewakili Sumbar, mudah-mudahan marwah daerah ini bisa terus terangkat dan semakin diperhitungkan dengan kabupaten lain. “Terutama dengan pulau Jawa yang biasanya lebih maju” ungkap Irdinansyah yang didampingi Kepala Baperlitbang Alfian Jamrah, Kabid Litbangren Masni Yuletri dan Kabid PPM Efi Yendri.
Dijelaskan penilaian tidak hanya di sisi perencanaan, penilaian penghargaan yang dulu bernama Anugerah Pangripta Nusantara kini lebih komprehensif dengan tidak hanya mempertimbangkan unsur perencanaan, namun juga pencapaian pembangunan daerah.
Indikator pembangunan Tanahdatar jelas Irdinansyah buktinya mengalami peningkatan seperti pertumbuhan ekonomi lebih baik dibanding tahun sebelumnya sebesar 5.01 persen dan tahun 2017 meningkat menjadi 5,12 persen, lebih tinggi dari angka nasional sebesar 5,07 persen.
PDRB Perkapita di angka Rp. 33,53 juta melebih target Rp. 32,99 juta, Tanahdatar juga berhasil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara siginfikan dari target 4,36 persen dicapai 3,72 persen atau sebesar 117,2 persen. Begitupun untuk pengeluaran perkapita dari target Rp. 10,3 juta berhasil dicapai Rp. 10,311 juta.
Tingkat kemiskinan dalam 3 tahun terakhir berhasil ditekan pada tahun 2015 sebesar 5,82 persen menjadi 5,68 persen di tahun 2016 dan tahun 2017 tinggal 5,56 persen.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menjelaskan, kesempatan masyarakat mengakses pelayanan khususnya dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan juga mengalami peningkatan, pada tahun 2013 masih di angka 68,12 dan tahun 2017 sudah di angka 70,37. Demikian juga Angka Harapan Hidup pada tahun 2017 yaitu 69,11 tahun melebihi target 69,00 dan angka ini di atas angka provinsi sebesar 68,78 tahun.
Rata-rata Lama Sekolah juga meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2013 sebesar 7,78 tahun menjadi 8,14 pada tahun 2017 dan melebihi capaian rata-rata nasional. Harapan Lama Sekolah pada tahun 2017 sebesar 13,59 melebihi target 13,57 tahun dan angka ini di atas rata-rata nasional sebesar 12,85 tahun.
Ketimpangan pendapatan antara kaya dan miskin berhasil dipangkas, pada tahun 2013 sebesar 0,3 menjadi 0,26 pada tahun 2017 dan ini lebih baik dari capaian provinsi dan nasional. Untuk mencapai indikator pembangunan tersebut pemerintah daerah bekerjasama dengan unsur Forkompinda, lembaga lainnya serta segenap unsur masyarakat untuk melahirkan inovasi-inovasi pembangunan.
“Salah satu inovasi apa yang disebut Gerbang Cerdas yaitu Gerakan Pembangunan Masyarakat Cerdas yaang bertujuan menjamin perlakuan layanan pendidikan yang merata dan bermutu dalam rangka mewujudkan manusia yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, sehat, berkarakter, cakap, kreatif, mandiri dan berbudaya. Inovasi ini tumbuh dari sebuah daerah yang minim Sumber Daya Alam tetapi cukup potensial Sumber Daya Manusia (SDM)-nya,” ujar Irdinansyah.
Sebagai hasilnya Tanah Datar berhasil memperoleh penghargaan Gubernur Sumbar lima tahun berturut-turut sebagai kabupaten pengelola pendidikan terbaik, dibuktikan lulusan SLTA terbanyak di Sumbar yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.
“Kita punya semboyan tidak ada anak Tanahdatar yang gagal melanjutkan ke perguruan tinggi negeri karena alasan biaya, semua itu kita upayakan melalui bantuan dari APBD, Baznas maupun menggandeng perantau dan donatur,” tegasnya.
Dalam meningkatkan perekonomian masyarakat beberapa program sudah dilaksanakan. Peningkatan kapasitas dan keterampilan khususnya generasi muda, pemerintah daerah menyediakan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan tenun dan perbengkelan. Khusus tenun, Tanah Datar memliki sentra tenun dengan fasilitas yang lengkap dan tenaga pengajar yang ahli di bidangnya.
Untuk mendorong tumbuh-kembangkan sektor IKM dan membantu pemasaran produk-produknya sudah dibuka Gedung Promosi dan Pusat Oleh-oleh Kabupaten Tanah Datar yang juga akan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Tanah Datar sebagai sektor unggulan selain sektor pertanian. Selain itu pemerintah daerah melakukan revitalisasi pasar-pasar nagari yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat. Ada 8 pasar nagari yang sudah dan akan direvitalisasi dengan melakukan renovasi, pembangunan los dan kios baru, penataan pedagang sehingga memberi kenyamanan pedagang dan konsumen dalam bertransaksi.
Dalam membangun Tanahdatar, pemerintah daerah tidak bekerja sendirian, sampai bupati. Inovasi Jaksa Masuk Pasar salah satu contohnya melibatkan Kejaksaaan Negeri Tanahdatar dengan memberi layanan konsultasi hukum gratis sekaligus memberi sosialisasi hukum kepada pedagang dan pengujung pasar. Bisa dikatakan inovasi satu-satunya di Indonesia. Salah satu hasilnya terjadi peningkatan kepatuhan pedagang dalam membayar retribusi toko, hal yang selama ini masih rendah.
Polres Tanahdatar juga mendukung program pemerintah daerah dengan inovasi Polisi Peduli Anak. Hal ini sinergi dengan dinobatkan Tanahdatar sebagai Kabupaten Layak Anak pada tahun kemaren.
Perantau juga terus digandeng, karena perantau merupakan salah satu pilar pembangunan yang penting.
“Di tengah keterbatasan keuangan daerah, peran perantau dirasa sangat siginifikan dalam memajukan kampung halaman baik di sektor pendidikan, ekonomi dan sosial kemasayarakatan termasuk mendukung Program Gapura Mantap sebuah gerakan pugar rumah masyarakat tidak mampu,” jelas bupati lagi.
Di sektor keagamaan, pemerintah daerah gencar memkampanyekan Tanah Datar madani melalui program Kabupaten Tahfiz, Gerakan Subuh Berjamaah, Magrib Mengaji dan peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru TPA.
Untuk itu, atas nama bupati beserta wakil bupati, Irdinansyah sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Baperlitbang beserta seluruh jajaran, seluruh OPD, Camat dan Walinagari yang telah mendukung proses perencanaan pembangunan yang dimulai dari bawah dan realisasi pembangunan atas perencanaan yang telah dibuat, dukungan serta kerjasama yang baik dengan DPRD Tanahdatar, Forkompinda dan Perantau.
Bupati Irdinansyah juga katakan penghargaan ini melengkapi prestasi Tanahdatar di bidang pencapaian pembangunan. “Alhamdulillah, Tanahdatar tidak hanya terbaik dalam perencanaan tetapi saat ini Tanahdatar juga terbaik dalam pelaksanaan di tingkat Sumbar, hal ini bisa dibuktikan untuk Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanahdatar yang dituangkan dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2016 mendapat prediket Sangat Tinggi (ST) dari Kementerian Dalam Negeri,” kata bupati.
Selain itu, Tanahdatar juga punya komitmen yang tinggi untuk pengelolaan keuangan daerah, di mana Tanahdatar sudah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) enam kali berturut-turut dan juga di bidang pengawasan, Tanah Datar termasuk yang baik di Sumbar dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang sudah berada pada level 3.
Dengan diraihnya prestasi ini, sampai bupati diharapkan menjadi perhatian seluruh perangkat daerah untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian-capaian indikator-indikator pembangunan.
“Prestasi ini membanggakan sekaligus tugas berat bersama untuk mencapai target-target capaian nasional yang sudah ditetapkan serta tanggung jawab moril bersama untuk menunjukkan yang terbaik karena kita tentunya akan sering dikunjungi daerah-daerah lain untuk berbagi informasi,” ingatnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Tanahdatar Alfian Jamrah menambahkan capaian ini melalui proses yang panjang mulai dari seleksi di tingkat provinsi hingga nasional.
“Alhamdulillah lompatan yang luar biasa, setelah melalui tahapan penilaian yang cukup panjang baik di tingkat provinsi maupun di tingkat nasional, terakhir kita dikunjungi tim penilai dari pusat untuk verifikasi lapangan karena masuk 10 besar nasional,” jelas Alfian.
Penjurian sendiri dilakukan melalui proses berjenjang dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dari kalangan profesional, akademisi serta praktisi pembangunan. Objek dan ruang lingkup penilaian mencakup dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), proses penyusunan RKPD, pencapaian pelaksanaan dokumen RKPD dan inovasi yang dikembangkan serta penilaian khusus terkait pelaksanaan pembangunan di daerah.
Alfian sampaikan Tanahdatar sudah 3 kali berturut-turut terbaik di tingkat provinsi dan berjuang di tingkat pusat, tahun 2018 peringkat 7 nasional dan tahun 2017 masuk 14 besar nasional. Adapun peringkat 2 diraih Kabupaten Tumenggung dan peringkat 3 Kabupaten Tabanan. Sementara Kategori Provinsi, berturut-turut diraih Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Untuk kategori kota, diraih kota Semarang, kota Denpasar dan kota Makasar serta kategori penghargaan khusus pembangunan infrastruktur daerah skema KPBU diraih kota Semarang. (ant)