SESUAI sunah, kurma biasanya menjadi makanan pembatal puasa saat berbuka. Kaya akan serat dan karbohidrat, membuat kurma bisa memulihkan energi seseorang setelah seharian berpuasa. Tak hanya dimakan langsung, kurma juga bisa diolah menjadi minuman menyegarkan.
Di tangan Bartender Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, Regy Raharjo, kurma diolah menjadi smoothies. Tekstur yang lebih kenyal membuat rasanya lebih manis dan mengenyangkan saat berbuka.
“Saya mengolahnya berkreasi menjadi smoothies. Teksturnya lunak dan kental bagus ya untuk lambung saat berbuka puasa. Lebih kenyang dan rasanya manis bisa menambah energi,” kata Regy kepada JawaPos.com baru-baru ini.
Hal berbeda dalam kurma smoothies adalah tambahan alpukat dalam komponennya. Sehingga semakin membuat perut terasa lebih kenyang. Lalu ditambah dengan madu dan gula serta yogurt.
“Alpukat itu kan menambah lemak baik ya untuk tubuh. Dan saya tambahkan yogurt untuk pengikat sehingga campurannya lebih menyatu sebagai katalis,” kata Regy.
Bartender Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, Regy Raharjo, mengolah kurma menjadi smoothies. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Bahan-bahannya yakni, buah kurma 3-4 buah, alpukat 1/2 buah, yogurt rasa tawar atau plain, 1 sendok madu, gula secukupnya, air secukupnya, dan sirup Mint.
Untuk cara membuatnya ialah,pisahkan kurma dari bijinya. Campur dengan alpukat, yogurt, madu, air. Masukkan seluruh bahan ke dalam blender. Terakhir tambahkan sirup mint agar rasanya lebih segar. Sajikan dingin.
Manfaat Kurma dan Alpukat
Dilansir dari Natural Food Series, Kamis (9/5), terdapat khasiat dari kurma dan alpukat yang baik untuk kesehatan. Selain menambah tenaga karena kaya akan kaborhidrat, kurma juga bisa jadi pencahar alami untuk mengatasi sembelit.
Bahkan, varietas kurma jenis Hallawi bisa mengurangi kadar kolesterol darah. Kurma pun memiliki kandungan natriumnya sangat rendah tetapi cukup akan kalium. Natrium (garam) yang berlebihan adalah faktor utama penyebab tekanan darah tinggi, tetapi kalium memberikan efek pengendalian, membantu mempromosikan ekskresi natrium.
Terakhir, kurma mampu memelihara bakteri usus dan mengurangi respons peradangan tubuh. Pembentukan polip yang berisiko menjadi kanker usus berkurang.
Lalu, bagaimana dengan alpukat?
Alpukat mengandung banyak lemak baik, yang berfungsi memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Buah berdaging hijau ini pun mengandung kedua serat esensial, yakni larut dan tidak larut. Serat larut memainkan peran penting dalam mendukung mikrobioma usus, sedangkan serat tidak larut membantu mendukung keteraturan. (jpnn)
Komentar