PARIAMAN, METRO – Godok batinta, begitulah warga menamai salah satu makanan kuliner asli dari Minang ini. Bentuk godok batinta sedikit bulat berwarna kecoklatan, dengan rasanya yang manis membuat makanan tradisional ini menjadi menu pilihan untuk berbuka puasa.
Daniar (45), salah satu pedagang godok batinta di Pasar Pariaman mengatakan, makanan ini merupakan kuliner yang berbahan dasar pisang dan tepung beras. ”Rasanya yang manis dan tekstur yang lembut terbuat dari adonan pisang yang ditambahkan gula enau,” kata Daniar, di Pasar Pariaman, Kamis (9/5).
Dikatakannya, dalam proses pembuatan cemilan ini tidaklah begitu sulit. Langkah awal tentu dengan menyediakan bahan baku untuk diolah.
”Bahan yang harus disediakan yaitu pisang batu, tepung beras, kelapa parut, garam, gula saka (gula merah) dan daun pandan,” sebut Daniar.
Dia juga menerangkan, untuk membuat godok batinta pisang batu dihaluskan dengan cara digiling dan dicampur dengan tepung beras. Setelah itu, tambahkan kelapa parut dan sedikit garam. Aduk hingga adonan tercampur rata. Setelah itu, ambil dan buat bulatan seukuran kepalan tinju atau sesuai selera, lalu goreng hingga berubah warna menjadi kuning keemasan.
Setelah semua adonan tadi selesai di goreng, giliran tahap selanjutnya, yakni membuat adonan gula aren yang kemudian bisa disebut dengan istilah tinta.
”Adonan gula aren tersebut dikasih air hangat dan daun pandan secukupnya. Setelah mengental baru dilumurkan ke adonan bulatan yang sudah digoreng tadi, “ katanya.
Daniar menyebutkan, satu bulatan godok batinta dijualnya seharga Rp1000.
”Iya, satu godok seharga satu ribu rupiah. Sekali berjualan bisa habis 250 buah godok batinta. Saya jualan ini hanya ketika bulan puasa saja,” tutupnya. (z)