PADANGPARIAMAN, METRO – Sejak bulan Januari hingga Maret 2019 di Padangpariaman sudah ditemukan 34 kasus HIV/AIDS. Selain itu, dari 718 calon pengantin (Catin) yang mengikuti skrining kesehatan di Puskesmas di antaranya ada sebanyak 10 orang yang positif sudah hamil duluan.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Padangpariaman, Deby Afrina menyampaikan, dari 34 kasus HIV/AIDS tersebut, sebanyak 6 kasus HIV dan 28 kasus sudah terjangkit AIDS.
Ia mengatakan, Catin yang mengikuti skrining pada program Gerakan Nikah Sehat Padangpariaman (Gernis Papa) dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon pengantin. Hasil pemeriksaan periode Januari hingga Maret 2019 sudah ditemukan 2 kasus hepatitis, 1 kasus sipilis, 8 kasus hamil duluan dan 1 kasus TB. Sedangkan kasus HIV/AIDS tidak diketemukan pada catin tersebut.
”Jika dilihat data 2018, jumlah catin yang diperiksa kesehatannya mencapai 1.378 orang. Hanya ditemukan 8 kasus yang sudah hamil sebelum nikah. Dengan demikian, tahun 2019 catin yang sudah hamil ini sudah pasti meningkat tajam. Tahun kasus tersebut dominan di Kecamatan Sungai Limau dan 2 x 11 Kayutanam,” ujar Deby.
Tingginya angka hamil sebelum nikah ini membutuhkan perhatian semua pihak. Pengawasan dan pencegahan harus diakui masih kurang. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena bisa membahayakan bangsa dan negara Indonesia.
Untuk pencegahan dan memiliki kekuatan hukum, saat ini sedang dibahas rancangan peraturan daerah (Ranperda) Pencegahan Penyakit Menular. Usulan Ranperda tersebut sudah diusulkan tahun 2018 lalu.
”Dengan adanya Perda tersebut, maka dapat meningkatkan sosialisasi bahaya penyakit menular. Terutama penyakit HIV/AIDS, kusta dan TB yang trend kasusnya cukup tinggi di Padangpariaman. Selain itu, tidak ada lagi diskriminasi terhadap pasien yang mengalami penyakit menular tersebut,” ujarnya. (z)