Sumarak Anak Nagari kembali digelar di Kota Solok. Iven tahunan Kota Solok itu digelar untuk menarik perhatian masyarakat agar berkunjung ke Kota Solok. Cukup banyak agenda yang ditampilkan dalam kegiatan Sumarak Anak Nagari Kota Solok itu. Salah satu yang cukup menarik perhatian, Solok Fashion Festival yang ikut meramaikan gelaran Sumarak Anak Nagari Kota Solok tahun 2019.
Sejumlah karya busana muslim casual dan batik khas Solok buah tangan designer lokal Sumatera Barat dan nasional ikut ditampilkan. Dalam helat Sumarak Anak Nagari yang dilangsungkan di halaman Rumah Gadang, Simpang Denpal, Kota Solok, Sabtu (20/4), juga ikut dimeriahkan dengan lomba baju kuruang basiba.
Terhadap kegiatan itu, Wakil Walikota Solok, Reinier mengatakan, industri fashion sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif mempunyai peluang yang sangat cerah untuk dikembangkan di Kota Solok. Dari data yang ada, menunjukkan bahwa subsektor fashion merupakan penyumbang ekonomi terbesar kedua setelah subsektor kuliner di Kota Solok.
“Dengan adanya Solok Fashion Festival kita yakini akan memacu gairah industri fashion di Kota Solok. Apalagi, kompetitifnya persaingan produk fashion menuntut pengusaha untuk lebih kreatif dalam memenuhi selera pasar,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi industri sandang, khususnya produk kain batik khas Kota Solok. Sehingga, dapat menjembatani dunia usaha terhadap akses pasar, teknologi, investasi dan peningkatan SDM bagi pelaku industri kreatif.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota, Elvi Basri menyebutkan, Solok Fashion Festival ditujukan untuk membangun kesadaran dan memberi pemahaman kepada para pelaku usaha untuk menghasilkan karya yang lebih digandrungi pasar. Baik itu batik khas Kota Solok maupun busana muslim yang dihasilkan harus mampu menjadi trend fashion di Kota Solok. Tentunya, tanpa meninggalkan ciri khas dan budaya Kota Solok yang begitu lekat dengan daerah yang religius.
“Istimewanya, peserta lomba tidak hanya datang dari Kota Solok, namun juga daerah lainnya seperti Padang, Bukittinggi, Agam, Sijunjung, serta dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” sebut Elvy Basri. (vko)