Sam Salam: Kekuatan Endorsement Tokoh Memposisikan Paslon Gubernur Sumbar Nomor Urut 1 Tetap Teratas

Padang – Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Waka DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Sam Salam menilai popularitas pasangan nomor urut 1 Mahyeldi-Vasko Ruseimy di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat (Sumbar) terus menanjak dan sulit dikalahkan.

Hal tersebut ia sampaikan melinat fenomena bahwa tiga eks Bupati Solok, yakni Gamawan Fauzi, Syamsu Rahim dan Gusmal lebih memilih menyatakan dukungannya kepada pasangan tersebut ketimbang Epyardi Asda yang merupakan orang sekampung tiga tokoh tersebut.

“Hasil pantauan saya, Mahyeldi-Vasko yang bertengger di posisi hasil survey diatas 70 persen belakangan ini. Kekuatan endorsement tokoh berpengaruh memberikan dukungan kepada mereka berdampak kepada pilihan masyarakat,” katanya, Kamis (3/10/2024) siang.

Sedangkan paslon nomor urut 2, Epyardi-Ekos, kata Sam Salam terus berkeliling ke masing-masing Kabupaten dan Kota untuk meningkatkan popularitasnya melalui konser yang telah dilakukan

“Mereka langsung di atas panggung berinteraksi dengan masyarakat menikmati konser yang jarang-jarang terjadi,” katanya.

Konser musik, kata pengurus Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumbar itu, memang digandrungi oleh kelompok remaja, apalagi yang action on stage atau di atas panggung yang dipapah-papah oleh artis remaja yang sesuai dengan selera mereka.

Hal yang serupa pernah diadakan oleh partai Gerindra untuk ‘merayu’ para remaja dengan gimik ‘Oke Gas, Oke Gas untuk kemenangan capres Prabowo Subianto.

“Hebatnya konser yang dilakukan Gerindra saat itu dapat menjalin komunikasi antara ‘audiens’ yang muda dengan kader yang muda pendukung Gerindra. Hampir tak ada yang tua di atas pentas, katanya agar lebih kemistri dalam mengikuti irama konser. Konser memang untuk anak muda semua. Kalau yang tua-tua sebaiknya ‘bergamad’ saja,” katanya.

Dalam waktu 50 hari ke depan, kata Sam Salam, memang penting bagi paslon nomor urut 2 untuk menaikan popularitas melalui konser untuk menyaingi Mahyeldi-Vasko.

“Sedangkan paslon nomor 1 Mahyeldi-Vasko merasa tidak perlu lagi meningkatkan popularitas, karena ‘gerombolan’ petahana sudah berkunjung ke pelosok-pelosok kampung di Kabupaten dan Kota selama bertahun-tahun di Sumbar,” katanya.

“Yang sangat menguntungkan paslon nomor 1, Mahyeldi-Vasko bahwa Paslon ini didukung oleh tiga eks bupati Kabupaten Solok, daerah asalnya Epyardi Asda sebagai Bupati Solok yang sekarang Cagub,” sambungnya.

Alasan keberpihakan ketiga eks Bupati Solok tersebut di luar dugaan karena eksistensi dan performa Cagub Epyardi Asda dalam mengelola Kabupaten Solok sebagai bupati.

“Yang paling tahu jelas masyarakat Kabupaten Solok sendiri. Berat memang perjuangan cagub Epyardi Asda yang tidak didukung para tokoh Kabupaten Solok yang akan mempengaruhi elektabilitas cagub Epyardi Asda. Bisa jadi kalah di kandang sendiri. Apalagi diluar kandang,” katanya.

Ia .melihat, paslon 2 dengan slogan ‘perubahan’ perlu menguraikan dengan jelas maksud dari perubahan tersebut. “Apakah rasa ‘teh talua’ yang diminati itu dirubah rasanya menjadi ‘teh tarik’,” katanya.

Sedangkan slogan paslon nomor 1 Mahyeldi-Vasko dengan jelas mengatakan Gerak Cepat untuk Sumbar dengan maksud bahwa semua ketertinggalan Sumbar balakangan ini akan segera diselesaikan melalui kolaborasi yang kuat Mahyeldi-Vasko yang dimandatkan tertulis langsung untuk memimpin Sumbar oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto melalui Surat Keputusannya.

“Dukungan ini tentu semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap paslon Mahyeldi-Vasko. Slogan ‘tagak di nan manang’ tak bisa dielakan, semakin lama semakin membesar. Keuntungan ‘tagak di nan manang’ adalah bergembira, sedangkan ‘tagak di nan kalah’ bisa jadi menyakitkan’, maybe (mungkin). Ayo keluarkan semangat juangmu paslon nomor 1 dan 2. Let’s wait and see, kita tunggu tanggal penentuannya,” imbuhnya. (*)

Exit mobile version