Pemberdayaan Mayarakat Dalam Pemanfaatan Jerami Sebagai Pakan Ternak

Dr. Ir. Tinda Afriani, M.P (Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas)

Oleh: Dr. Ir. Tinda Afriani, M.P (Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas)

KENAGARIAN Batu Hampar Selatan, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat – Tim program pengabdian masyarakat Fakultas   Peternakan, Universitas Andalas 2024 memberikan pelatihan tentang pakan ternak. Pelatihan pembuatan amoniasi jerami menjadi salah satu diantara ke­giatan pengabdian yang di lakukan kelompok ternak cendana, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Kelompok ini berdiri di tahun 2019 dan memiliki anggota kelompok 10 orang.

Berdasarkan profesi dan geografisnya, masya­rakat di Kenagarian Batu Hampar Selatan, Kecamatan Koto XI Tarusan didominasi sebagai petani dan daerah tersebut memiliki lahan sawah yang luas. Saat musim panen tentu­nya sisa jerami akan di­bakar. Limbah jerami yang tidak terpakai ini dapat dijadikan pakan ternak namun perlu pengolahan sebelum digunakan. Pengolahan yang dapat dilakukan dengan teknologi amoniasi. Teknologi amoniasi me­rupakan teknologi pengolahan pakan secara kimia dengan menggunakan amo­niak untuk meningkatkan daya cerna bahan pakan berserat sekaligus me­ningkatkan kadar proteinnya. Berbagai keunggulan dari pakan amoniasi jerami yaitu (1) mudah dibuat dan banyak ditemukan, (2) murah, (3) dapat sebagai pengawet, (4) anti aflatoksin, (5) meningkatkan daya suka ternak (palatabalitas).

Melalui kegiatan program pengabdian dana DRTPM Diktiristik Kemdikbudristek tim program pe­ngabdian masyarakat Fa­kultas Peternakan, Universitas Andalas yang diketuai oleh Dr. Ir. Tinda Afriyani, MP (Fakultas Peternakan) Prof. Dr. Ir. Khasrad, M.Si (Fakultas Peternakan), Dr. Dian Hafizah, S.P., M.Si. (Fakultas Pertanian) serta mahasiswa Fakultas Peternakan yaitu Hidayat Nu­graha Zahdi S.Pt dan Ade Fadhilah melakukan pelatihan pembuatan pakan a­moniasi jerami di kelompok ternak cendana.

Berikut Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan amoniasi je­rami:

–        Jerami Padi

–        Urea

–        Air

Alat yang digunakan:

–        Kantong Plastik

–        Drum

–        Terpal

–        Timbangan

–        Ember

–        Alat Pemotong Jerami

Cara proses pengolahan:

–        Timbang jerami yang digunakan, lalu jerami dipotong /dicacah ukuran 5-10 cm.

–        Urea yang digu­nakan sebanyak 5% dari total jerami yang digu­nakan, timbang dan larutkan urea dengan airde­ngan perbandingan 1:1

–        Campurkan larutan ke jerami, selanjutnya jerami dimasukkan ke da­lam kantong plastik ditumpuk sampai benar-benar tidak ada udara di dalam­nya, kemudian diikat dan ditutup rapat

–        Penyimpanan dimasukkan ke dalam drum minimal selama kurang lebih 3 minggu atau selama 21 hari.

Setelah memberikan pelatihan pembuatan amo­niasi jerami, program ini juga berlanjut mencakup pemantauan terhadap hasil pembuatan amoniasi jerami serta pengemba­ngan kedepannya kelompok ternak cendana baik melalui saran-saran serta diskusi lebih lanjut agar mereka mencapai keberhasilan dalam bisnis peternakan. Harapanya dengan ada­nya upaya ini menjadikan kelompok cendana le­bih berkembang, mampu bersaing dalam lingkup lebih luas, dan mampu men­jadi wujud representatif peternakan lokal di Su­matra Barat. (*)

Exit mobile version