PADANG, METRO–Meski 20 Oktober 2024 nanti bakal terjadi pergantian kepemimpinan nasional, namun, Kepala Balai Besar Pengembangan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sumatera Barat (Sumbar) Muslihuddin optimis sejumlah kebijakan yang telah dilahirkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) sekarang ini dapat dilanjutan oleh menteri berikutnya.
“Terkait kebijakan Kemendikbudritsek meski belum bisa dipastikan, namun akan dilanjutkan. Tujuannya problem solving atau memecahkan masalah yang masih ada sekarang ini,” ungkap Muslihuddin, pada kegiatan Kumpul Komunitas dan KOL (Key Opinion Leader) Lokal dalam rangka Komunikasi Program-program Prioritas Kemendikbudristek dan Media Placement Lokal dalam Rangka Kampanye Program Prioritas di Padang, Senin hingga Selasa (23-24/9).
Muslihuddin menambahkan, untuk mengatasi krisis pendidikan yang ada saat ini, perlu problem solving. Karena itu, kebijakan yang terkait dengan hal-hal yang baik perlu dilanjutkan oleh Mendikbudristek di masa pemerintahan Presiden RI ke depan Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sementara, hal-hal yang kurang selama ini perlu ada intropeksi dan perbaikan ke depan.
Muslihuddin berharap, semoga setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024 nanti, siapapun yang menjadi Mendikbudristek dan direktur jenderal (dirjen) , BBPMP Sumbar siap mensupport setiap kebijakan yang dilahirkan. “Kita siap mensupport Mendikbudristek dan Dirjen nantinya. Tujuannya cuma satu, membantu masyarakat,” ungkapnya.
Tidak dipungkirinya, saat ini di bidang pendidikan, masih banyak masalah. Salah satunya anak putus sekolah. Kemendikbudristek telah menyiapkan program andalan untuk mengatasinya. Termasuk juga program yang menjadi salah satu program Prabowo-Gibran, yakni menyiapkan makan siang gratis. Program yang menjadi janji kampanye ini akan menjadi program yang akan dilaksanakan Kemendikbudristek ke depan.
Selain melaksanakan berbagai program dan kebijakan Mendikbudristek, BBPMP Sumbar juga memiliki fungsi dan peran membantu pemerintah daerah (pemda) dalam mengatasi masalah pendidikan di daerah. Karena itu, BBPMP Sumbar butuh kolaborasi dengan semua leading sector. “Kita tidak boleh jalan sendiri, harus dijalin kerja sama dengan berbagai pihak,” terangnya.
Kerja sama menurutnya juga perlu dijalin dengan media massa, agar memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat agar tidak salah tanggap terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan BBPMP Sumbar dan Kemendikbudristek. “Kita harus sinergi menginformasikan hal yang benar. BBPMP di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek perlu ada kolaborasi,” terangnya.
Saat ini kebijakan pendidikan yang dilahirkan Mendikbudristek adalah program Merdeka Belajar. Ada 26 episode dalam program merdeka belajar. Dengan kolaborasi dengan berbagai pihak dan media, diharapkan informasi program ini dapat sampai ke masyarakat.
Sementara, terkait BBPMP Sumbar sendiri, Muslihuddin menegaskan, sifatnya sebagai penjaminan mutu pendidikan. Baik itu terkait program BOS, melatih guru-guru dan kepala sekolah dan lainnya yang terkait dengan mutu pendidikan. Ada guru penggerak dan kepala sekolah penggerak. Mereka dilatih tujuannya menjadi guru-guru yang berkompetensi. “Kita berkumpul bersama komunitas hari ini harapannya, agar duduk bersama-sama menyuarakan mendukung program BBPMP. Peran komunitas dan media dibutuhkan untuk mempromosikan program kegiatan Kemendikbudristek yang langsung diterapkan di tengah masyarakat. Kita perlu kerja sama dengan media dan komunitas,” harapnya.
Muslihuddin menambahkan, tahun 2023 lalu, PPID BBPMP Sumbar melalui hasil monitoring dan evaluasi Komisi Informasi (KI), meraih predikat Menuju Informatif. “Dengan predikat ini, kita ingin BBPMP membuka informasi untuk masyarakat. Kalau tidak berbuat curang ngapain takut. Tidak usah ditutup titupi jika memang harus dibuka untuk masyatakat. Target kita tahun 2024 ini meraih predikat Informatif,” harapnya.
Pada kesempatan Kumpul Komunitas dan KOL (Key Opinion Leader) Lokal, Sekretaris Dinas Kominfotik Sumbar, Oni Fajar Syahdi selaku narasumber menyampaikan materi terkait program dan kegiatan informasi dan komunikasi publik dan penerapan aplikasi informatika. Juga terkait program statistik sektoral dan juga ada program persandian.
Narasumber lainnya, Senior Eksekutif Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri memaparkan materi tentang program Merdeka Belajar di perguruan tinggi. Juga ada narasumber lainnya, Konten Kreator Verio Hasferi atau pria yang akbrab dipanggil Uda Rio dan Hanif yang memaparkan materi terkait perkembangan dunia media sosial dan tips menjadi konten kreator. Kegiatan Kumpul Komunitas dan KOL (Key Opinion Leader) Lokal dihadiriperwakilan Dinas Pendidikan 19 Kabupaten Kota se-Sumbar, Dinas Kominfotik Sumbar, perwakilan komunitas dan media massa. (fan)