Puskesmas Sungai Durian, Tingkatkan Upaya Deteksi Dini Penyakit Beresiko  

TINJAU— Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan meninjau Puskesmas Sungai Durian yang sudah mulai menerapkan pola Integrasi Layanan Primer (ILP).

SAWAHLUNTO, METRO–Puskesmas Sungai Durian Kota Sawahlunto, meningkatkan upaya deteksi dini penyakit yang beresiko bagi masyarakat dengan menerapkan pola Integrasi Layanan Primer (ILP).\ Kepala Puskesmas Sungai Durian Yuliana Sari, menyampaikan ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan terutama yang bersifat promotif dan preventif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi ma­syarakat.

”Pelaksanaan pelayanan setelah ILP itu sudah terintegrasi dan jelas sesuai siklus hidup, yakni sudah dibagi dalam klaster yaitu manajemen dan pelayanan. Pasien wajib dilakukan skrining (pemeriksaan/penjaringan ke­sehatan) sehingga deteksi dini penyakit langsung bisa diketahui hasilnya,” sebut Yuliana Sari.

Untuk pelayanan tindak lanjut pada pola ILP ini juga lebih komprehensif dan tepat sasaran.

Sementara jika dibandingkan dengan pelayanan sebelum penerapan ILP, yai­tu antara lain belum seluruh skrining yang dilakukan. Kemudian untuk pelayanan belum terintegrasi sesuai siklus hidup, karena masih disesuaikan pada ketersediaan pelayanan pada poli (ruang pelayanan spesialis).

Dikatakan Yuliana Sari,  untuk kekuatan SDM di Pus­kesmas Sungai Durian dalam menerapkan ILP ini yaitu antara lain para petugas sudah dilatih dalam pelaksanaan ILP, kemudian Kepala Puskesmas sudah me­ngikuti kaji tiru Puskesmas ILP di Surabaya.

”Untuk persiapan kami sebelum penerapan ILP ini yakni membentuk tim dengan merevisi Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Puskesmas, Sosialisasi ke seluruh staf tentang pelaksanaan ILP dan Lintas Sektor pada Lokmin Triwulan serta koordinasi dan advokasi Desa/Kelurahan utk dukungan pelaksanaan ILP, Menyiapkan ruang pelayanan dan prasarana serta alur pelayanan sesuai pelaksanaan ILP dan Monitoring evaluasi pelaksanaan ILP setiap apel dan lokmin bulanan,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Sungai Durian Yuliana Sari me­nyebut dukungan yang dibutuhkan Puskesmas dan Pustu untuk penerapan ILP yaitu dukungan anggaran dan pe­ngadaan sarana prasarana untuk menunjang pelayanan.

”Untuk dukungan di posyandu itu lebih banyak, karena selain sarana prasarana mereka juga perlu didukung ketersediaan kader, kecukupan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sesuai sa­saran serta alokasi honor kader,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Kota Sawahlunto Ranu Verra Mardianti menyatakan salah satu aspek penyiapan kapasitas SDM yang sudah dilaksanakan pihaknya dalam menyiapkan penerapan ILP adalah pelatihan 25 kompetensi da­sar bagi kader kesehatan.

Kemudian dia menambahkan, sebanyak tiga Pus­kesmas juga sudah melaksanakan penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pela­yanan kesehatan. Yaitu ; Pus­kesmas Silungkang, Puskesmas Kampung Teleng dan Puskesmas Sungai Durian.

Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan yang turun langsung ke Puskesmas Sungai Durian untuk meninjau penerapan ILP mengapresiasi dan menyatakan Pemkot siap serta terus mendukung peningkatan layanan kesehatan pada masyarakat.

”Kami menilai ILP ini berperan menguatkan peran Puskesmas khususnya da­lam menjaring atau mendeteksi penyakit yang bisa me­ngancam masyarakat. Nanti masyarakat diberi pen­dam­pingan agar mampu melakukan upaya preventif/pencegahan agar resiko penyakit tadi bisa dihindari atau diminimalisir,” sebut Fauzan Ha­san. Oleh karena itu dia mengajak agar penerapan ILP hendaknya dioptimasi sehingga manfaatnya semakin besar dan luas. (pin)

Exit mobile version