Ia juga melaporkan hasil survei cepat yang menunjukkan bahwa 385 dinas perdagangan kabupaten/kota di seluruh Indonesia memantau ketersediaan Minyakita, dengan 357 responden (93%) melaporkan bahwa stok minyak tersedia di pasar rakyat seluruh Indonesia. Lebih dari 74% responden menyampaikan bahwa pasokan Minyakita tidak mengalami hambatan yang berarti.
Rini Andrida, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG, turut memaparkan upaya BULOG dalam stabilisasi harga pangan. Ia menyebutkan bahwa realisasi impor beras tahun 2024 mencapai 2.530.546 ton, yang berasal dari negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja. Total stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 1.257.157 ton, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ia juga melaporkan bahwa hingga 25 Agustus 2024, realisasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras telah mencapai 1.014.606 ton. Proporsi terbesar distribusi beras SPHP adalah untuk pengecer (63,0%), diikuti oleh distributor (31,8%), Satgas (3,6%), Pemda (1,3%), dan sinergi BUMN (0,3%). SPHP dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia untuk menjaga stabilitas harga, terutama di daerah yang mengalami kenaikan harga beras yang signifikan, dengan koordinasi bersama pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan intervensi yang lebih intensif.
Sementara itu, di Kabupaten Pasaman Barat, berdasarkan data dari berbagai pasar seperti Kinali, Simpang Tiga, Simpang Empat, Kapa, Padang Tujuh, Kajai, Talu, dan Paraman Ampalu, harga bahan pangan menunjukkan tren yang cenderung stabil dari tanggal 19 hingga 26 Agustus 2024. Terdapat beberapa perubahan harga, seperti penurunan harga daging ayam broiler/ras sebesar 4,00% pada 21 Agustus 2024, dan kenaikan harga cabai rawit hijau sebesar 8,33% pada 26 Agustus 2024.(end)