LIMAPULUH KOTA, METRO – Laga perdana babak 8 besar Minangkabau Cup II di grup N berakhir imbang, Sabtu (9/3). Pertandingan pertama ini diawali oleh laga derby tim tuan rumah se-kabupaten. Dua pertandingan yang berlangsung di Lapangan Gelora Bakti Tanjuang Jati antara Kecamatan Guguak kontra Kecamatan Akabiluru dan Kecamatan V Koto Kampuang Dalam melawan Kecamatan Talawi, berakhir imbang.
Pertandingan pertama, Derbi Limapuluh Kota berakhir dengan skor imbang 1-1. Laga tersebut berlangsung cukup keras dengan beberapa kartu kuning yang dikeluarkan wasit.
Mengawali babak pertama, Kecamatan Guguak bermain menyerang dan menekan pertahanan Kecamatan Akabiluru. Namun peluang demi peluang yang diciptakan belum mampu menggetarkan gawang yang dijaga ketat oleh Farel Prihandoni.
Hingga babak pertama berakhir, skor kacamata tetap bertahan. Usai jeda turun minum, gol cepat berhasil dilesatkan oleh anak asuh Afdhal dari Kecamatan Guguak.
Pemain bernomor punggung 19, Fajrin Fernando membawa tim tuan rumah unggul 1-0 usai gol yang diciptakannya. Kemelut yang terjadi di kotak terlarang pada menit 47 atau 2 menit dimulainya babak kedua, berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Fajrin.
Keunggulan Kecamatan Guguak ternyata tidak bertahan lama, menit 61 Kecamatan Akabiluru berhasil menyamakan kedudukan lewat Indra Pratama yang akrab disapa Bule tersebut.
Memanfaatkan situasi kacau di mulut gawang Kecamatan Guguak, pemain bernomor puggung 10 ini menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Penjaga gawang Guguak, Arianto Putra harus rela memungut bola di gawangnya sendiri dan pertandingan pun harus berakhir imbang 1-1. Adi Bermessi saat ditemui usai laga mengatakan cukup puas akan hasil anak asuhnya.
“Alhamdulillah, kami petik satu poin sebagai modal awal bagi Kecamatan Akabiluru menghadapi lawan di babak 8 besar ini. Untuk permainan, kami nilai cukup berimbang dan baik tim kami maupun tim lawan sama-sama memiliki peluang serta kekuatan yang sama,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa dalam laga perdana ini pemainya cukup kelelahan. Faktor cuaca yang sangat panas, membuat banyak pemain kehilangan konsentrasi dan tidak fokus dalam menguasai dan menjalankan strategi yang telah diterapkan.
“Evaluasi dari pertandingan tadi adalah finishing yang masih kurang. Kemudian posisi gelandang pun juga terlalu jauh dengan striker yang mengakibatkan terjadi jarak dan kesulitan dalam transisi permainan,” papar dia.
Sementara itu, Afdal usai laga menyampaikan bahwa anak asuhnya telah bermain maksimal. Ia juga bersyukur dapat poin di laga perdana yang mempertemukan dengan Kecamatan Akabiluru yang juga berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota.
“Ke depannya harus sapu bersih. Diperlukan kedisiplinan dan pemain harus lebih fokus dalam bermain. Sehingga jaga kondisi harus dilakukan seluruh pemain karena menurunnya kondisi fisik menyebabkan emosi menjadi tinggi dan tidak stabil,” kata Afdal.
Ia menambahkan bahwa masih banyak pemain yang bermain secara individu. Ia berharap dua laga tersisa hingga babak berikutnya anak asuhnya dapat bermain kolektif agar menguasai jalannya pertandingan. Sementara itu, di laga kedua antara Kecamatan V Koto Kampuang Dalam dan Kecamatan Talawi juga berakhir imbang. Pertandingan kedua digrup N ini harus berakhir tanpa gol dengan skor akhir 0-0. (us)