”Kami bangga dan bahagia bisa hadir dalam acara ini, inilah Pasaman, bineka tunggal ika, ribuan adat istiadat, jika di padukan dengan baik, sungguh indah, mempersatukan kita semua, Pasaman yang Saiyo” ucap Sabar AS.
Sabar AS mengucapkan selamat kepada Kaum Datuak Mudo atas pelaksanaan acara Batagak Gala. ”Kita berharap mari bersama-sama kita untuk saling bersinergi dalam membangun Kabupaten Pasaman dengan mengembangkan kehidupan bermasyarakat yang berlandaskan Adat Basandi Syara’, Syara’Basandi Kitabullah,” tutupnya.
Yansuardi Taminduak Kaum Jorong Kampuang Taji mengatakan acara ini Mauleh nan putuih, manjapuik nan tatingga, mangumpuan nan taserak, mambangkik batang tarandam. Pengasaman/batagak gala diberikan kepada Yurnalis Dt. Mudo.
Menurutnya, dalam hal ini apapun persoalan yang dihadapi, musyawarah untuk mufakat mesti dikedepankan, seperti pesan yang tersemat dalam pepatah Minang, “memancung putus, memotong habis”. ”Artinya, setiap persoalan tidak dapat diselesaikan bermodal egoisme atau kepentingan orang tertentu, melainkan melalui proses urun rembuk bersama anggota suku,” kata Yansuardi Taminduak.
Muzia Majik Panghulu Mudo, mengatakan Naiak Gadang Datuak Mudo ini bertujuan untuk mengangkat dan meresmikan seseorang menjadi Datuak/Niniak Mamak dalam kaum kami (sepasukuan).
Pengangkatan dan peresmian ini dilakukan oleh Lembaga Kerapat Adat Nagari (KAN) Nagari Durian Tinggi, katanya. ”Setelah prosesi adat ini selesai, dilanjutkan arak-arakan keliling kampung,” imbuh Majik. (mir/rel)