BNK tersebut segera terwujud, mengingat jumlah kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Pessel semakin meningkat setiap tahunya.
“Selain itu kondisi geografis Kabupaten Pessel yang berbatasan langsung dengan Bengkulu dan Jambi, mengakibatkan mudahnya peredaran zat berbahaya ini,” tegas Amin.
“Sebaiknya tidak bisa dipungkiri lagi, keberadaan daerah Pessel yang berbatasan langsung dengan provinsi lain seperti Jambi dan Bengkulu itu tentu memicu Pessel menjadi salah daerah yang dilalui oleh perdagangan narkoba,” Indra Yen ( Infobanua.co.id
Dan, bukan saja dilalui saja, Pessel juga sebagai tempat sasaran. Apalagi melihat penangkapan, serta kasus narkoba cukup tinggi di Pessel.
Lebih lanjut, itu bukan terjadi pada laki – laki dewasa saja pelaku narkoba di Pessel, tapi juga pelaku nya usia tua, dan ada masih bawah umur. Parahnya, perempuan juga terlibat.
” Tentu mesti diperkuat penegakan hukum di Pessel, mungkin dari pihak Kepolisian telah bekerja optimal. Namun, keterbatasan anggota tidak sebanding dengan luas wilayah. Diperlukan BNK di Pessel. Karena, selain penindakan juga perlu pembinaan,” ujarnya.
Roby Oktora Romanza ( Wartawan Padang Tv) setuju jika di Kabupaten Pessel berdiri BNK. Karena, beberapa kabupaten / kota di Sumbar telah berdiri BNK. Maka, Pessel penting dan harus berdiri BNK
Mario Rosy ( Wartawan Harian Posmetro), komitmen dan keseriusan dari dinas terkait dalam pendirian BNK di Pessel itu penting. Jangan hanya, setengah – setengah, harus ada proaktif tidak tindak lanjut untuk jemput bola keatas, dan tidak menunggu saja.
” Ini tanggung jawab bersama, bukan saja Polisi. Tapi Pemerintah daerah, melalui dinas terkait harus ikut bertanggung jawab. Bukan saling melempar batu sembunyi tangan,” tegas Mario.
Jadi keberadaan BNK di Pessel menjadi solusi tepat, dalam mendukung penegakan hukum pemberantasan dan pencegahan penyalagunaan narkoba di Kabupaten Pessel. (rio)