PADANG PANJANG, METRO–Guna percepatan penanganan dampak bencana alam banjir bandang lahar dingin dan longsor, digelar Rakor Bencana Alam, Senin (27/5) di Ruang VIP Balai Kota Padang Panjang. Dipimpin Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, SIP, Rakor diikuti BNPB, BPBD Sumbar, Dandim 0304/Agam dan 0307/Tanah Datar. Plh Wali Kota Padang Panjang, Sekda dan kepala BPBD dari Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Wahyu Eko Purnomo menyampaikan, rakor ini untuk mengakselerasi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanganan dampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Relokasi pengungsi merupakan protap utama agar tidak ada korban lagi. Kita harap Pemda untuk aktif. Mengingat adanya masyarakat yang tinggal di lokasi berpotensi bencana tersebut. Kita juga berharap Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi agar terus melakukan koordinasi dan sinkronisasi terkait penanganan dampak bencana ini,” harapnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Kolonel Inf Heri Setiono menyampaikan, sejak kejadian bencana, BNPB telah menyalurkan bantuan untuk kebutuhan dasar logistik dan peralatan serta konsolidasi anggaran dalam bentuk dana siap pakai.
“Fokus dari hasil kunjungan Presiden beberapa hari lalu, yaitu penanganan di hulu. Di antaranya penghancuran material batu. Selain itu normalisasi sungai di posisi yang berpotensi bencana. Pemasangan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) serta pembuatan sabo dam,” ungkapnya.
Sementara Plh Wako Winarno menyampaikan, bencana alam banjir bandar bandang telah terjadi pada 8 April lalu di Padang Panjang yang mengakibatkan runtuhnya jembatan Tanjung. Setelah itu menyusul banjir bandang pada 11 Mei 2024.