Rudi menambahkan, penyebab lainnya, busi yang lemah. Salah satu tanda busi sudah mulai tidak layak pakai yaitu melemahnya percikan api yang menyebabkan proses pembakaran tidak mencapai hasil optimal. Akibatnya, daya gerak yang dihasilkan akan terasa lemah dan sepeda motor jadi kurang bertenaga.
“Dalam kondisi seperti ini, pengendara cenderung menggenggam tuas gas lebih kuat agar kendaraannya dapat berakselerasi lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi bahan bakar. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan sepeda motor secara rutin,” ujarnya.
Dikaakan Rudi, rantai motor kendur atau belt CVT aus juga bisa membuat bensin motor menjadi boros. Pasalnya, rantai yang kendur akan mengakibatkan tarikan pada roda menjadi berat. Kondisi tersebut menandakan bahwa rantai atau belt CVT perlu diganti dengan yang baru. Jika sabuk CVT tidak diganti, maka konsumsi bahan bakar akan meningkat dan ada risiko belt CVT putus secara tiba-tiba.
“Terahir, gaya berkendara yang kurang baik juga dapat mengakibatkan penggunaan bensin yang boros. Gaya berkendara yang sering kali melakukan akselerasi tiba-tiba, menggeber-geber motor, dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar secara signifikan. Tak kalah penting, lakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala di bengkel AHASS terdekat agar seluluh komponen sepeda motor tetap optimal dan Honda Genuine Parts yang sudah terjamin kualitasnya,” tutupnya. (rgr)