PASAMAN, METRO–Kepala Dinas Sosial Pemkab Pasaman, Dedi SP mengakui dana di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat dari tahun ke tahun tidak cukup kuat untuk menangani sejumlah persoalan sosial yang terjadi di daerah tersebut. ”Hampir semua daerah lainnya di seluruh daerah, khususnya APBD Pasaman juga dalam posisi berkurang. Sementara persoalan sosial banyak yang harus ditangani,” ungkap Dedi.
Sementara kata Dedi persoalan sosial terus tumbuh dan berkembang dengan dinamis di tengah masyarakat. ”Peradaban umat manusia yang terus maju memicu munculnya sejumlah persoalan sosial yang baru,” tambahnya.
Tidak ada jalan lain kata Dedi, pihaknya terpaksa menerapkan sistem skala prioritas yang ketat. ”Mana yang mungkin dianggarkan, ya, kita anggarkan di APBD. Mana yang tidak mungkin, dicarikan sumber dana lain,” katanya.