PDG.PARIAMAN, METRO–Wakil Bupati Padangpariaman Rahmang kemarin membuka sosialisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Padangpariaman dalam pendaftaran objek diduga cagar budaya (ODCB). Sosialisasi yang berlangsung selama satu hari ini menghadirkan narasumber Tim Ahli Cagar Budaya sekaligus merupakan Plt. Kadinsos P3A Suhatman serta diikuti oleh 8 Kecamatan di Kabupaten Padangpariaman, Wali Nagari, Niniak Mamak, dan lembaga adat lainnya di lingkungan terkait.
Wakil Bupati Padangpariaman Rahmang mengatakan, Kabupaten Padangpariaman memiliki banyak ODCB baik berupa benda, bangunan, struktur, situs maupun kawasan. Menurutnya, budaya tersebut merupakan kekayaan suatu daerah yang wajib dilestarikan.
Rahmang berharap, banyaknya ODCB yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Padangpariaman dapat ditingkatkan statusnya menjadi Objek Cagar Budaya. Oleh karena itu, ia mengimbau setiap individu yang menemukan atau memiliki cagar budaya untuk melaporkannya kepada pemerintah atau instansi berwenang. “Dengan demikian walau cagar budaya tersebut dimiliki secara individu, tetapi dapat diarahkan dan dibantu dalam proses pelestariannya,” ujarnya.
Sementara Kadisdikbud Anwar yang didampingi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dedi Spendri dan Kabid Kebudayaan Zamzimarlis menyebutkan, mendaftarkan ODCB memiliki beberapa keuntungan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain dapat mempromosikan wilayah terkait juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Kita tentu ingin budaya kita diakui oleh nasional maupun internasional. Langkah awalnya adalah dengan mendaftarkannya menjadi cagar budaya dan tentunya ini membutuhkan dukungan dari seluruh pihak terkait,” ungkap Anwar.
Sementara itu, Tim Ahli Cagar Budaya Suhatman menyebutkan, cagar budaya memiliki kedudukan yang cukup tinggi karena sudah diatur dalam Undang-undang. Cagar budaya yang bisa didaftarkan bisa dalam bentuk benda, situs, kawasan, bangunan, dan struktur selama memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Adapun kriteria dalam kelayakan penetapan cagar budaya ini adalah, berusia 50 tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun, dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa. “Lebih penting dari itu, harus memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan,” tambahnya mengakhiri. (efa)