PESSEL, METRO–Kementerian Perdangangan menyatakan komitmenya dalam menjaga pasokan dan harga minyak goreng yang terjangkau di dalam negeri, menyusul instruksi Presiden Joko Widodo untuk stabilisasi harga komoditas pangan pokok tersebut. Penyaluran minyak goreng murah akan diperluas ke pasar tradisional disertai dengan operasi pasar.
Operasi pasar guna memastikan stok minyak goreng tetap tersedia dengan harga terjangkau sehingga masyarakat dapat memperoleh minyak goreng di pasar modern maupun pasar. Kementerian Perdangangan, penyediaan minyak goreng kemasan sederhana merupakan respons pemerintah terhadap kenaikan harga minyak goreng belakangan ini.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Daerah, Pesisir Selatan melalui Dinas Perdangangan dan Transmigrasi telah melakukan pelaporan setiap hari terkait harga kebutuhan pokok, melalui aplikasi disiapkan oleh Kementerian.
Kepala Dinas Perdangangan dan Transmigrasi, Kabupaten Pesisir Selatan Mimi Riarty Zaimul, Rabu (5/1) mengatakan, kondisi saat ini dinasnya tidak ada melakukan operasi pasar dikarenakan anggaran untuk operasi pasar tidak ada di APBD TA tahun 2022. “Walaupun tidak ada operasi pasar, Dinas Perdangangan dan Transmigrasi tetap melaporkan harga kebutuhan pokok,” ungkap Mimi.
Dikatakan Mimi, sejauh ini harga minyak goreng sudah terjadi kenaikan dari bulan Desember hingga sampai saat ini. Begitu juga harga telur ayam, dimana banyak permintaan ayam telur untuk program PKH. Harga minyak goreng kemasan sederhana 1 liter Rp. 20 ribu/ liter, dari harga sebelum kenaikan Rp. 15 ribu/ per liter. Sedangkan untuk kemasan yang bagus standar nasional 1 liter Rp.22 ribu, sebelum naik Rp. 16 ribu.
Sedangkan untuk harga telur ayam per tray Rp 54 ribu sampai Rp.56 ribu tray, dari harga sebelumnya Rp.45 ribu satu tray nya, sambungya. “Operasi pasar dikarenakan anggaran untuk operasi pasar tidak ada di APBD TA tahun 2022. Kita hanya lakukan pelaporan,” tegas Mimi. (rio)