PESSEL, METRO–Baru rampung 60 persen dari pengerjaan, gobah makam Maharajo Gedang yang terletak di Kampung Hulu, Pancung Soal, Indrapura, Kabupaten Pesisir Selatan, dirusak orang tak dikenal (OTK). Ironisnya, pengerusakan tersebut terjadi Rabu 24 November 2021, pagi secara brutal .
Padahal Almarhum Maharajo Gedang, Kepala Negeri Pertama di Indrapura (1912-1923). Aksi itu diketahui oleh Ketua I Auditor dan Penasehat Ikatan Keluarga Besar Pewaris Usali Kerajaan Kesultanan Indrapura, Iswicco Gretty Ningrat, Sutan Gandam Syah, Tuanku Bendahara.
Tak mau Cagar Budaya Nasional itu dirusak, Iswicco, juga penanggunjawab penghimpun data data pusaka kebesaran Usali Kerajaan Kesultanan Indrapura itu akan menindaklanjuti kepada pihak yang berwajib.
Kepada POSMETRO Iswicco yang ditemui usai melaporkan kejadian itu kepada pihak Polda Sumbar yang disarankan membuat laporan ke Polres Pesisir Selatan itu mengaku, banyak fakta sejarah, cagar budaya nasional yang terusik oleh perbuatan itu. Pengerusakan yang diketahui kemarin itu terjadi saat tukang tak lagi bekerja. Sejumlah besi begol dirusak dan beberapa bangunan rusak.
“Saya berharap dengan kejadian itu pihak berwajib segera menyikapinya dengan segera. Dan terhadap pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukuim yang berlaku,” ujar Iswicco.
Diceritakan Iswicco, untuk diketahui bahwa Almarhum Maharajo Gedang itu membawai 12 Demang Bandar 10. Beliau adalah sepupu berandik nenek kandung (sedarah) dengan Pangeran Sutan Basaruddin yang miliki putra H Hasandin. Hasandin ini merupakan ayahnda dari Fatmawati, istri Presiden Pertama RI Soekarno yang tertera dalam ranji.
Pasca kedatangan jajaran Pemrov Sumbar pada 2 Agustus 2021, ikut dalam rombongan tersebut anggota dewan PDIP Ronaldi ST, Armensyah Rang Tuo Sul, Herman Rajo Bungsu dan beberap utusan Pemrov Sumbar lainnya, berharap agara cagar budaya Negeri Indrapura dijaga, dipelihara dan tertata rapi, maka pada 2 Oktober 2021 lalu, kami membangun gobah makam – Maharajo Gedang. “Tapi apa mau dikatakan, pada Rabu 24 November 2021 pembangunan gobah terhenti oleh ulah OTK yang tak bertanggungjawab,” keluh Iswicco.
Padahal sebelumnya kami sudah mengantarkan langsung ranji Kesultanan Indrapura kepada Ibu Megawati, Presiden RI ke 5 dan Hj Puan Maharani, Ketua DPR RI pada 26 November 2020 di Jalan Teuku Umar. Tak hanya itu juga melalui Tim Yusuf Kalla di Jalan Darmawangsa.
Untuk diketahui Maha Raja Gedang ini bertali darah dengan Sultan Bagagar Syah Daulat Rajo Alam Pagaruyuang. Demikian juga dengan Sultan Takdir Kalaitullah di Sumpur, Kudus.
“Memiliki daerah tetorial yang luas, maka tidak mungkinlah kirannya Maharajo Gedang, Kepala Negeri Pertama Indrapura dimakamkan di tanah milik orang lain,” tegas Iswicco.
Ada lagi yang menarik, sebut Iswicco, sesuai permintaan Pehin Jabatan Mohd Jamil Sri Maharajo, Dato Sri Utama, Dr H Awang Al Supri, engetua Pusat Sejarah Kementerian Belia dan Sukan, Bandar Sri Begawan BS 3561, Negarai Burunai Darulsallam untuk mengirim ranji Kesultanan Raja Indrapura.
“Jadi lokasi Gobah makam Maharajo Gedang Kepala NegeriPertama Indrapura adalah lokasi cagar budaya nasional. Untuk itu saya berharap pihak yang berwajib menyikapi kasus pengurusakan ini,” harap iswicco. (ped)