SIJUNJUNG, METRO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sijunjung melatih 100 pemilih menjadi Laskar Demokrasi. Laskar Demokrasi ini dibentuk melalui program kursus Pemilu sejak 22-26 Oktober 2018 di Rumah Pintar Pemilu KPU Sijunjung. Pemilih berasal kalangan keagamaan, perempuan, pemuda, warganet dan tokoh organisasi masyarakat.
“Ini wujud realisasi dari program KPU RI tentang kursus Pemilu, KPU Sijunjung mengadakan kegiatan pendidikan kepemiluan untuk lima kalangan. Masing-masing terdiri dari 20 orang. Mereka yang dimaksud dipastikan sudah terdaftar sebagai pemilih di Kabupaten Sijunjung,” ujar Ketua KPU Sijunjung, Lindo Karsyah dalam rilisnya, Senin (22/10).
Lindo menjelaskan, maksud Laskar Demokrasi adalah pada akhirnya dari kursus Pemilu, peserta menjadi ujung tombak penyelenggara Pemilu dalam mensyiarkan tahapan, pendidikan pemilih, dan sosialisasi hal ihwal kepemiluan.
“Mereka sebagai Laskar Demokrasi diharapkan menjadi pemilih motovatif. Pemilih yang tidak hanya datang sendiri ke tempat pemungutan suara, tetapi mengajak banyak pemilih lain untuk mengunakan hak suaranya. Mereka menjinakan anak tiri demokrasi, yaitu kalangan yang tidak mengunakan hak konstitusinya alias golput,” ujarnya.
Adapun materi yang disampaikan oleh anggota komisioner KPU Sijunjung yang membidangi partisipasi masyarakat, Gunawan yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Sejarah Pemilu di Indonesia, sejarah KPU. Kemudian hak dan kewajiban warga negara, demokrasi dan pemilu, dan tahapan penyelenggaran Pemilu 2019.
Pemateri kursus Pemilu adalah anggota KPU Sijunjung, yaitu Deki Zulkarnain, Fahrul Rozi Burda, Gunawan dan Nafwan. Peserta diberi baju sosialisasi dan sertifikat. Baju dimaksudkan sebagai alat informasi berjalan. Sedangkan sertifikat bisa digunakan sebagai nilai tambah dalam riwayat hidup dan untuk rekrutmen penyelenggara pemilu. (ndo)