SAWAHLUNTO, METRO – Tim Eliminasi Malaria Pusat yakinkan Sawahlunto bisa menyabet gelar Kota dengan Eliminasi Malaria ke-17 dari 516 kota dan kabupaten di Indonesia. Hal itu diungkap oleh ketua tim penilai, Dr Irfandi di kediaman Wali Kota Sawahlunto, Rabu malam (17/10).
Tim penilai yang hadir sebanyak 4 orang itu menyebutkan, hingga saat ini Indonesia telah banyak memberantas aksi dari penyakit. Mulai dari cacar hingga polio pada tahun 2005 lalu. “Ada beberapa provinsi yang mengatakan tidak akan bisa mencapai elimininasi malaria tersebut. Namun bukti mengatakan kita telah terhindar dari cacar dan polio hingga sekarang,” ujar Irfandi dihadapan Sekretaris Daerah Sawahlunto, Rovanly Abdams bersama perangkat daerah lain itu.
Namun hal tersebut, lanjutnya, tidak akan bisa dicapai hanya dengan kinerja Pemko saja. Namun harus bekerja sama dengan seluruh masyarakat yang ada di Kota ini. “Ini merupakan gerakan kita bersama, tidak akan bisa tercapai jika hanya sebelah pihak yang mengatasi. Kita yakinkan cita – cita dari Indonesia ini dapat tercapai,” harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sawahlunto, Yasril mengungkapkan, untuk Sawahlunto bisa bebas malaria ini, pihaknya telah membentuk beberapa langkah. Diantaranya adanya Forum Kota Bersih dan Sehat (FORTASIH).
Selain itu terangnya, dibentuknya desa dan kelurahan siaga. Dimana di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan penyakit menular salah satunya malaria dan peningkatan penyuluhan terhadap penyakit oleh Puskesmas di sekolah-sekolah dan Posyandu tiap bulannya di tengah masyarakat.
Untuk grafik malaria di Sawahlunto, lanjutnya, pada 2008 malaria menjadi kejadian luar biasa hingga mengakibatkan 3 orang meninggal dan 2009 terdapat di Kumbayau namun tidak ada kematian. “Kita berharap, dengan kedatangan tim penilai pusat ini dapat memberi sokongan serta dukungan pada masyarakat Kota Sawahlunto untuk membuktikan Sawahlunto layak akan gelar eliminasi malaria,” pungkasnya. (zek)