PDG.PARIAMAN, METRO
Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Yutiardi Rivai menyatakan Badan Pengawas Obat dn Makanan (BPOM) sosialisasikan pentingnya keamanan makanan. “BPOM sebagai perpanjangan tangan pemerintah selalu melakukan pengawasan sebelum dan setelah produk pangan beredar yang disebut pengawasan per market dan postmarket,” kata Yutiardi Rivai, kemarin.
Katanya,Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sumatera Barat menyosialisasikan pentingnya keamanan pangan kepada insan media pers dan juga anggota forum Kabupaten Sehat Padangpariaman untuk memberikan pemahaman terkait hal tersebut. “BPOM sebagai perpanjangan tangan pemerintah selalu melakukan pengawasan sebelum dan setelah produk pangan beredar yang disebut pengawasan per market dan postmarket,” katanya.
Ia menjelaskan keamanan pangan biasanya tercemar dari tiga macam, dari segi fisik seperti masuknya rambut, kuku atau lainnya. Dari segi kimia seperti penggunaan zat pengawet atau lainnya. “Kemudian dari segi biologi, masuknya protozoa atau mikroba,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya memiliki petugas yang berkepentingan untuk membeli contoh makanan untuk diperiksa kandungannya. Sehingga mengamankan konsumen dari makanan yang tidak sehat atau melanggar peraturan.
Kemudian, pada BPOM ada bidang penindakan yang melakukan pengintaian terhadap makanan yang melanggar peraturan. “Jadi antara BPOM, industri, dan masyarakat ada keterkaitan yang harus saling memberi tahu agar para konsumen terhindar dari makanan yang tidak sehat,” ujarnya.
Lebih jauh Yutiardy Rivai mengatakan pihaknya mengadakan acara komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan sebagai media sharing agar masyarakat paham tentang keamanan makanan yang benar. Ia mengatakan saat ini masih ada UKM dan pengusaha di bidang makanan yang belum sesuai standar keamanan pangan. Jadi, pemerintah terus menyosialisasikan, melakukan pembinaan terhadap usaha tersebut. “Kami berusaha mencari solusi agar semua UKM dapat membuat produknya sesuai no. PIRT dan beredar dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, sosialisasi ini diusulkan dari Kementerian, Badan BPOM dan dinas kesehatan sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan siswa anggota Pramuka dengan tema “warung sehat” untuk menjadi agen untuk memberi tahu temannya di sekolahan melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang ada. (efa)