PADANG, METRO – Sebagai ikon wisata di Padang, Muaro Lasak salah satu agenda pariwisata yang dimiliki Sumbar, Kota Padang khususnya yang menasional karena memiliki pemandangan yang indah dan kuliner yang nikmat.
”Namun sayang, jika ikon Kota Padamg ini tak terjaga, kumuh dan dikotori dengan sampah plasti maka akan memperburuk citra Padang pada tingkat nasional dan bahkan internasional dalam dunia pariwisata,” ujar Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman, yang memimpin aksi bersih pantai Muaro Lasak, Jumat (29/3).
Dikatakan, sampah plastik hingga kini masih menjadi persoalan serius bagi Indonesia dan juga negara lain di dunia. Di Nusantara, sampah plastik tak hanya dijumpai di wilayah darat saja, tapi juga sudah menyebarluas ke wilayah laut yang luasnya mencapai dua pertiga dari total luas Indonesia.
“Semua pihak dihimbau untuk terus terlibat dalam penanganan sampah plastik yang ada di lautan,” kata Agus Sulaeman.
Menurut informasi yang diperoleh, setiap tahun sedikitnya sebanyak 1,29 juta ton sampah dibuang ke sungai dan bermuara di lautan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.000 plastik mengapung di setiap kilometer persegi setiap tahunnya. Fakta tersebut menasbihkan Indonesia menjadi negara nomor dua di dunia dengan produksi sampah plastik terbanyak di lautan.
Semakin banyak sampah plastik di lautan, maka semakin besar ancaman bagi kelestarian ekosistem di laut. Meski ancaman kerusakan tak hanya berasal dari sampah plastik, tetapi dia tetap mengingatkan bahwa dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik juga sangat berbahaya.
“Untuk itu, mari selamatkan laut Indonesia dan ekosistemnya dari sampah, khususnya Muaro Lasak ini ,” ajak Agus Sulaeman.
Selain sampah sebut Agus Sulaeman, , ancaman kerusakan ekosistem di laut, juga disebabkan oleh pencemaran industri, penangkapan ikan berlebih, reklamasi pantai, dan pengasaman laut sebagai dampak perubahan iklim. Kondisi itu, harus segera dicarikan solusi untuk menyelamatkan ekosistem laut yang bermanfaat sangat banyak untuk masyarakat.
Salah satu wujud kepedulian Lantamal II kita kerahklan ratusan prajurit bersihkan areal pantai Muaro Lasak. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Lantamal II terhadap lingkungan, tetutama pantai Muaro Lasak.
”Karena Pantai Muaro Lasak ini salah satu icon wisata kota Padang. Di pantai Muaro Lasak tempat berdiri dengan megah monumen Merpati Perdamaian, sehingga mengingatkan kita 3 tahun yang lalu disana di pusatkan kegiatan MENEK Ke 2 ( Multilateral Execise Naval Komodo) yaitu pada tahun 2016,” jelas Agus Sulaeman.
Kegiatan yang di hadiri langsung oleh Komandan Lantamal II Padang. Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman.M.Sc, serta Wadan Lantamal Kolonel Marinir Wuryanto. M.Han, Dansatrol, Asisten, serta para Kadis dan Kasatker di jajaran Lantamal II merupakan kegiatan pembersihan pantai yang di awali dengan apel pagi serta di lanjutkan dengan senam aerobik. (ped)