PDG.PARIAMAN, METRO – Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Padangpariaman Dewi Roslaini meminta kepada kepada semua generasi muda bangsa jangan terlalu mengharapkan menjadi seorang Apartur Sipil Negara (ASN), karena untuk menjadi seorang aparatur tersebut sangat sulit dan banyak yang harus ditempuh persyaratannya.
”Jadi, generasi muda harus persiapan diri untuk hidup mandiri dengan membuka lapangan perkerjaan baru. Apalagi sekarang ini adlaah zaman globalisasi semua generasi muda bangsa harus pro aktif untuk lebih baik dalam menata kehidupannya,” kata Dewi Roslaini saat membuka sosialisasi program penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri tingkat Propinsi Sumatra Barat, kemarin.
Katanya, dengan menciptakan lapangan perkejaan baru tentu generasi muda atau masyarakat Padangpariaman akan lebih mudah untuk meningkatkan dan mengejot perekonomiannya sehari-hari.
”Generasi muda kita bisa menjadi tenaga kerja luar negeri atau dalam negeri, seperti berkerja pada perusahaan asing maupun lokal,” katanya.
Atas dasar itulah katanya, dinasnya hingga kini rutin melakukan pembinaan dan pelatihan kepada generasi muda bangsa yang ada di Kabupaten Padangpariaman. Seperti pelatihan menjahit, bengkel sepeda motor, keteranpilan las, perkantoran, disain grafis dan jenis lainnya.
”Kita siapkan mereka-mereka tersebut nanti mereka siap membuka lapangan kerja baru dan berkerja dengan pihak ketiga. Sepanjang kita lakukan evaluasi setamat dari pelatihan Balai Latihan kerja (BLK) dinasnya ini tidak ada yang menganggur. Baik kerja di luar negeri maupun dalam negeri. Apalagi mereka diterima tidak dibast umur dan ijazah, tapi sekarang banyak yang tamatan SMA dan bangku kuliah,” ungkapnya.
Lihat saja katanya, sekarang saja yang tamatan BLK tahun anggaran 2018 sebanyak 14 orang telah berkerja, mereka berkerja di luar Propinsi Sumatra Barat.
Terpisah, Bupati Padangpariaman H Ali Mukhni mendukung para generasi muda bangsa asal Padangpariaman yang ikut pelatihan, karena dapat meningkatkan perekonomiannya.
“Jadi terlalu berharap menjadi ASN, karena jumlah penerima ASN sangat terbatas,” tambahnya mengakhiri. (efa)