Suhatri bur Juga mengingatkan perlunya menjalin kolaborasi yang bersinergi dengan berbagai pihak, karena menurutnya masalah stunting turut dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat,
Sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Elfi Delita melaporkan bahwa intervensi penurunan angka stunting sudah dilakukan mulai dari hulu yaitu kepada remaja, calon pengantin dan ibu hamil sampai kepada anak batita agar 1000 hari pertama kehidupan (1000 HKP) berjalan optimal baik dari segi kesehatan dan juga menyangkut pola asus yang diterapkan. “Kita sudah memulai dari dasar atau dari hulu, yang menjadi target kita adalah usia remaja, calon pengantin, ibu hamil dan Batita dimasa 1000 HPK,” ujarnya
Dia menegaskan hal ini dilakukan agar di tahun 2024 ini tidak ada lagi Ibu yang melahirkan bayi yang beresiko stunting, sehingga Padangpariaman bisa menjadi Kabupaten zero stunting. (efa)