MENTAWAI, METRO – Warga yang berdomisili di Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepualauan Mentawai butuh pelayanan kesehatan yang mudah terjangkau. Artinya, pelayanan itu berada di titik yang dapat di jangkau masyarakat. Sementara Desa Sinaka memiliki sebelas dusun, diantaranya masih ada warga dusun yang sulit menjangkau dengan jarak tempuh 5-10 kilometer, ditambah akses jalan darat belum ada dan sebagian belum terhubung antar dusun.
”Bagi warga yang sakit untuk menuju ke pos pelayanan kesehatan harus naik perahu untuk berobat itu terjadi di Dusun Bagat Sagai, Mangka Ulu, Mangka Baga dan Dusun Matotonan. Hal ini diperparah Kondisi jalan yang belum terhubung antar dusun dan juga titik pos pelayanan kesehatan yang jarak tempuhnya 5-10 kilometer. Jika mau berobat satu-satunya harus pakai perahu dayung dan boat,” ujar Kepala Desa Sinaka Tarsan Samaloisa, kemarin.
Dikatakan, pos pelayanan kesehatan di Desa Sinaka yang ada yakni, Pustu yang berlokasi di Dusun Mabolak, Puskesdes di Korit Buah, Boriai, Matobat dan Polindes yang di bangun PNPM di Dusun Bubuget. Warga Matotonan, Mangka Ulu dan Matotonan sulit menjangkau ke Pustu yang berlokasi di Dusun Mabolak karena akses jalan belum tersambung dan jalan masih yang belum dibuka. Ironisnya, jarak tempuh 5-10 km. ”Warga Bagat Sagai untuk berobat ke Polindes Korit Buah atau ke Boriai atau ke Matobat tidak ada jalan darat, hanya dengan jalur laut sampan dayung dan ada juga dengan bot,” akunya.
Pemerintah Desa Sinaka berharap kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai , jika ada rencana untuk membangun pelayanan kesehatan di wilayah Desa Sinaka, membangunnya berada di titik tengah antara dusun. ”Ini bertujuan agar warga datang berobat masih dekat untuk menjangkau Polindes atau Pustu, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih cepat,” katanya. (s)
Komentar