Selain tiga keutamaan ini, pemuda juga perlu diberikan contoh nyata dari para pemimpin dan tokoh masyarakat. Keteladanan dalam bersikap moderat dan bijaksana dari pemimpin akan menjadi inspirasi bagi pemuda dalam menjalankan peran mereka sebagai agen perubahan.
Kepada tokoh pemuda, lanjut Miswan Kementerian Agama berharap, dengan semangat dan potensi yang dimiliki, pemuda dapat menjadi pelopor moderasi beragama yang membawa perubahan positif bagi masyarakat.
“Melalui peran aktif dan konstruktif, pemuda dapat mewujudkan masyarakat yang damai, adil, dan harmonis, sesuai dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama,” pungkas Miswan.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja KUB mengatakan, penguatan moderasi beragama telah disepakati bersama menjadi salah satu arah kebijakan negara, yang dimaksudkan untuk menciptakan tata kehidupan beragama dan bernegara yang harmonis, rukun, damai, dan toleran.
“Dalam konteks masyarakat Indonesia yang sangat majemuk, dengan keragaman agama, etnis, budaya, dan kepercayaan yang dimiliki, penguatan moderasi beragama menjadi sebuah keniscayaan untuk merawat kerukunan,” katanya.
Dijabarkaan Tan Gusli, kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman tentang Moderasi Beragama sebagai pendekatan yang seimbang dalam menjalankan ajaran agama untuk menghindari ekstremisme dan radikalisme;
Kedua, memperkuat kapasitas aktor kerukunan. Membekali para peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk menjadi pelopor dalam mempromosikan kerukunan antarumat beragama di komunitas mereka.
Ketiga, mendorong dialog dan Kerjasama. Mendorong dialog yang konstruktif antara berbagai kelompok agama untuk meningkatkan saling pengertian dan mengurangi potensi konflik. Keempat, mengembangkan jaringan pelopor kerukunan, dalam mempromosikan moderasi beragama dan menjaga kedamaian di masyarakat.
Kelima, mendorong implementasi nilai-nilai moderasi dalam kehidupan sehari-hari, untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
Kegiatan orientasi menghadirkan 40 peserta berasal dari tokoh pemuda utusan dari 15 Organisasi Kepemudaan tingkat Provinsi Sumatera Barat dan ASN Kanwil Kemenag Sumbar. (hsb)