PADANG, METRO–Seiring perjalanannya, Kementerian Agama mendorong setiap program penguatan moderasi beragama berada pada level aksi dan transformasi, tidak lagi hanya sekadar regulasi atau institusi.
Menyikapi hal ini, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Tim Kerja Kerukunan Umat Beragama (KUB) terus melaÂkuÂkan penguatan moderasi beragama melalui orientasi peloÂpor bagi Aktor Kerukunan.
Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Kepala Bagian Tata Usaha, Miswan saat membuka kegiatan orientasi pelopor bagi aktor kerukunan diÂdamÂpingi Ketua Tim Kerja KUB, Tan Gusli. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, Senin – Jumat, 12 – 16 Agustus 2024.
Dikatakan Miswan, pemuda memiliki peran penting dalam membentuk maÂsa depan bangsa. Sebagai generasi yang enerjik dan progresif, mereka memeÂgang kunci perubahan dan inovasi di berbagai aspek keÂhidupan, termasuk daÂlam hal moderasi beragama.
“Moderasi beragama, yang mengedepankan siÂkap toleransi, inklusivitas, dan saling menghormati, sangat diperlukan dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam. Maka peran pemuda sangat dibutuhkan,” kata Miswan.
Diakui Miswan, sebagai pelopor, pemuda memiliki beberapa keunggulan. Pertama, mereka cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan ide-ide baru. Di era digital ini, pemuda dapat dengan mudah mengakses informasi dari berbagai sumber.
“Melalui pemahaman yang lebih luas, mereka dapat mengembangkan pandangan yang lebih moÂderat dan seimbang dalam menyikapi perbedaan,” ungkap Kabag TU.
Kedua, pemuda memiliki kemampuan untuk berÂkoÂmunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai kelompok. Dengan semangat persatuan dan kesatuan, mereka dapat menjembatani perbedaan pandangan antar kelompok agama.
“Pemuda yang terlibat dalam dialog antaragama dapat menjadi agen perubahan yang efektif daÂlam menyebarkan pesan perÂdamaian dan toleransi,” harapÂnya.
Ketiga, pemuda memiliki semangat inovasi yang tinggi. Mereka dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan pesan moderasi beragama, memperkuat hubungan antarumat beragama dan membangun iklim yang harmonis.