“Kami apresiasi Semen Padang yang telah menggelar kegiatan PPM Sekitar Tambang ini, apalagi dalam kegiatan PPM sekitar Tambang ini, Semen Padang tidak hanya menggelar aksi Germas sehat, tapi juga pelatihan mengoperasionalkan alat berat, budidaya ikan gariang sebagai ikan larangan dan juga menanam kaliandra merah,” katanya.
Menurutnya, berbagai kegiatan PPM Sekitar Tambang ini tentunya merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh PT Semen Padang, dan diharapkan inovasi ini dapat membuat PT Semen Padang kembali meraih penghargaan Subroto Tahun 2024 dari Kementerian ESDM.
“Kalau tahun lalu Semen Padang dapat penghargaan Subroto, karena fokus terhadap konservasi ikan bilih di luar habitatnya di Danau Singkarak. Nah, di tahun ini program ikan bilih itu tidak bisa lagi dipakai untuk Penghargaan Subroto, harus ada kegiatan lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan usaha. Bahkan, keagamaan juga boleh pada PPM Sekitar Tambang ini,” ujarnya.
Lurah Indarung, Hamdi Yudistira menyambut positif Aksi Germas Sehat yang digelar PT Semen Padang ini. Apalagi, pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat dan juga sosialisasi PHBS dan HIV AIDS.
Dokter Perusahaan PT Semen Padang, dr. Andy Riva Dana, MKK, AIFO K dalam sosialisasi tersebut, mengajak masyarakat Padayo untuk menerapkan PHBS. Karena, PHBS adalah kesadaran pribadi untuk mempertahankan status kesehatan, sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan, dan dapat berperan aktif dalam aktivitas masyarakat.
Dia juga menyampaikan beberapa elemen tempat aktivitas PHBS. Di antaranya, PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di sarana kesehatan, dan PHBS di tempat umum. Namun, kata dia, PHBS di rumah tangga merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar aktivitas PHBS lainnya bisa dengan mudah diterapkan dimana pun berada.
Dalam kesempatan itu, dr Andy juga ikut menyampaikan tentang sosialisasi penyakit HIV AIDS kepada warga Padayo. Kata dia, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS, adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
“Nah, ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Untuk itu, jangan sampai tertutar penyakit HIV AIDS ini. Karena, sampai sekarang ini belum ada obatnya. Jadi, mari kita jauhi segala bentuk penularannya seperti penggunaan narkotika suntik, berhubungan intim dengan gonta-ganti pasangan maupun sesama jenis, membuat tato atau melakukan tindik,” bebernya.
Ia juga menyampaikan tentang perilaku safety (keselamatan) dalam rumah tangga. Kata dia, safety tidak hanya berlaku di tempat kerja, tapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di rumah. (ren/rel)