“Jika memang ada dana, kita terbatas ada media lain melalui dinas teknis dan melalui anggota- anggota dewan yang mempunyai dana aspirasi bisa digunakan. Anggota dewan tersebut sangat peduli dengan warganya, disitulah kita sebagai warga dalam kehidupan bermasyarakat harus bisa beriya-iya,” tandasnya.
Dikatakan Arliswandi, banyak usulan yang disampaikan warga. Baik infrastruktur fisik maupun non fisik seperti yang disampaikan Bundo Kanduang bagaimana pelaksanaan pelatihan untuk generasi muda, wirid yasinan itu sangat luar biasa sekali.
“Dengan cara begitu kita bisa membantu pihak keamanan untuk mencegah tawuran sesuai program wali kota seperti menyambut tahun baru dengan mengadakan muhasabah,” tuturnya.
Sementara itu Lurah Mata Air, Syafrizal,S.AP menjelaskan, rakorbang untuk program untuk tahun 2025 dengan perencanaan tahun 2024 berdasarkan rembuk warga dari RT dan RW dan diteruskan ke Kelurahan Mata Air. “Setelah itu dilanjutkan ke Musrembang Kecamatan Padang Selatan dan Musrembang Kota Padang,” katanya.
Menurut Syafrizal, ada usulan warga seperti permasalahan drainase yang tersumbat, riol yang mengakibatkan banjir, betonisasi jalan dan non fisik berupa untuk pelatihan ilmu akhlak. Untuk skala prioritas di Mata Air, yakni untuk pengatasi bajir karena Mata Air dikelilingi sungai dan ada bukit juga. “Dengan keterbatasan anggaran, maka diharap dinas-dinas terkait seperti Dinas PU dan Dinas Perkim bisa membantu dan memfasilitasu,” sebut Syafrizal. (ped)